Rabu, 25 Januari 2012

Mengelola keuangan sederhana ala hadits Rasulullah (2)


Lanjutan tulisan sebelumnya disini

Sepertiga kedua adalah untuk nafkah keluarga


Sepertinya yang ini ga usah dijelasin dan diajarin, ya habiskan deh jatah yg sepertiga ini. Buat makan, biaya pendidikan, pakaian, cicil rumah, cicil mobil, gadget, dll.

Apa yg menarik dari hal ini? bahwa hadits ini secara tak langsung membolehkan kita untuk membeli pakaian yg bagus, kendaraan yg bagus, rumah yg besar, dll. asalkan proporsi ya hanya sepertiga saja.

Jadi jangan keburu sewot ya klo tetangga misalnya beli mobil, yg menurut kita harganya mahal. langsung kita dengki, bahkan ajak orang lain untuk ikut mendengki. naudzubillah. Padahal yg beli mobil itu sudah mengeluarkan sepertiga sebelumnya yg untuk sedekah :)

bukankah kuda (baca:kendaraan) Rasulullah adalah kuda terbaik? pakaian yg dikenakan Abdurrahman bin Auf juga pakaian yg mahal harganya?

Misalkan anda memilih hidup sederhana, zuhud, itu memang hak anda, dan itu sangat bagus... Tapi memaksa orang lain untuk menjadi seperti anda, dan mencemoohnya, itu tidaklah bijak. Apakah jaman dulu ada yang berani mencemooh gaya perlente nya Abdurrahman bin Auf?

yuk daripada sibuk mengukur orang lain, lebih baik fokus untuk memberikan sepertiga kita untuk sedekah dulu. belajar dan belajar


Sepertiga yang ketiga adalah untuk ditanam kembali (investasi)


"Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung." (HR. Bukhari)

So, sudah jelas ya syarat untuk untung, hari ini harus lebih baik dari kemarin. Artinya selalu tumbuh berkembang (growth). Apa yg sudah kita lakukan untuk terus berkembang? apa yg sudah kita tanam? yg sudah kita investasikan?

Lucunya sebagian besar kita (termasuk penulis tentunya) berharap hari ini lebih baik dari kemarin. Tapi tidak melakukan apa2 yg lebih, tidak meng-investasikan apa2, tidak menanam apa2. Hanya sebatas harapan semu aja, dan terus berharap, hingga usia memakan kita :)

Lucunya lagi, ketika awal2 bisnis, kita meng-"investasi"-kan 12 jam waktu kita dalam sehari, full untuk bisnis. Tapi ketika bisnis menjadi sedikit mapan, kita malah mengurangi "investasi" waktu kita tsb. Bahkan tak jarang meninggalkan bisnis kita seminggu lebih, untuk jalan2 ke luar negeri misalnya. Sebuah penurunan?

Lucunya lagi, bertahun2 berbisnis, tapi aset bisnis ga berkembang. profit pun stagnan, bahkan cenderung turun karena persaingan. Boro2 buka cabang, untuk mempertahankan yg ada dari kebangkrutan aja udah susah banget.

Hoi!! katanya hari ini harus lebih baik dari kemarin! yuk bangkit, walau cuma maju dengan satu langkah kecil. misalkan coba sebarin brosur di lampu merah. Ya apa aja, yg penting ikhtiar harus lebih baik.

sisihkan sebagian keuntungan untuk budget marketing, iklan, branding dsb.. supaya pasar hari esok bisa lebih baik dari hari ini...

buat training, pelatihan untuk karyawan, juga create sistem rekrutmen yg mantap. supaya tim hari esok bisa lebih baik dari hari ini...

jangan lupa anggarkan untuk tim riset development, supaya dapat terobosan baru untuk produk, sales dan lain2. supaya omzet hari esok lebih baik dari hari ini...

contoh simple adalah bisnis penulis www.plasaemas.com, aset emas bulan depan harus lebih banyak dari bulan ini. wajib dipaksakan, walaupun ibaratnya cuma tambah 1gram emas saja. Tapi tetap, ditargetkan tinggi.. misalkan aset bertambah 500gram setiap bulan. (amin kan ya..)

di segala lini, harus ada growth. sesuai hadits pada artikel penulis sebelumnya. China aja pertumbuhannya 9% per tahun, masa pertumbuhan individual kita atau perusahaan kita lebih rendah dari suatu negara. Tul gak :)

Nah, sekarang kita bicara individu, misalkan profesi kita pegawai/karyawan. Sepertiga jatah yg ini bisa digunakan untuk modal bisnis, investasi di bisnis teman, invest di saham, emas batangan atau dinar emas (belinya di plasaemas.com ya hehe), atau invest di properti yg menghasilkan (misalkan ruko, kontrakan petak, dll).

Kalau kita tidak menyisihkan sepertiga yang ini, jangan berharap ada peningkatan penghasilan.. jangan berharap kalau hari esok akan lebih baik..


Kesimpulan

Secara teori memang mudah.

Buat yg income nya ngerasa masih kurang, pasti ngeluh "Lha kalau sudah punya penghasilan 50jt/bulan sih enak bagi2nya. Ini income gw cuma 3jt/bulan, gimana bagi2nya?!"

Semua mulai dari hal kecil kok :)
Maaf bukan maksud menggurui, toh masih banyak yg penghasilannya dibawah 1jt/bulan, tapi masih bisa hidup..
setelah dikurangi bensin, transpor, dll, katakanlah sisa 2,7jt. Nah ya sudah, 900rb saja yang dihabiskan untuk keluarga. kurangi gaya hidup, untuk masa depan lebih baik.. insya Allah bisa cukup.. tapi akhirnya kembali jg ke kita, mau jadi lebih baik atau tidak :)

Buat yg income besar pun juga susah, dan berasa kurang :) (yang punya gaji diatas 40jt/bulan pasti ngangguk2 hehe)
karena gaya hidup pasti mengikuti.. cari rumah yg cicilan nya 10jt/bulan, mobil yg cicilannya 10jt/bulan, jatah untuk makan di resto aja bisa 5jt/bulan. jatah liburan? ga mungkin ke Ragunan kan yg cuma bayar 3ribu perak hehehe.. Nah susah juga kan bagi2nya hehehe...

Jadi ga ada excuse mau penghasilan besar atau kecil, intinya kembali ke kedisiplinan kita.

Percaya deh, nanti merasakan nikmat yg luar biasa karena 2 hal..
1. Karena kenikmatan yg datang setelah kita menunda banyak kesenangan
2. Karena kenikmatan yg datang setelah apa2 yg kita tanam..
itu kenikmatan luar biasa, ketika sekali mencoba, dijamin nagih!

Yuk kita coba, untuk hari esok yang lebih baik..

salam
@adzan
adzan101.blogspot.com

4 komentar:

Anonim mengatakan...

terima kasih banyak
akhirnya saya dapat sedikit paham bagaimana mengatur uang
saya baru menikah dan agak bingung mengatur penghasilan saya dan suami

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah semoga menjadi berkah....... ilmu yg sangat bermanfaat sbg penambah wawasan sehubungan dgn investasi syariah

bisnis investasi mengatakan...

Terimakasih,menarik sekali infonya

investasi emas mengatakan...

Bisnis emas memang sangat menguntungkan,ditambah lagi dengan adanya ajaran dari nabi.Semakin berkah jadinya.