Selasa, 01 Desember 2009

Tega dan Tegas

kegundahan hati

ketika perusahaan masih kecil, semua kerjaan bisa didasarkan prinsip kekeluargaan. Namun ketika perusahaan tumbuh, kini semua harus terukur dan tertulis. yang kualitatif harus bisa dijadikan kuantitatif, begitu kata pak guru.

ya, saya pun setuju. semua harus profesional. karena kita harus menjaga amanah dari investor ataupun klien. sekecil apapun kesalahan yang kita buat, pasti ada masanya nanti kita harus mempertanggungjawabkannya.
membayangkan ini, benak rasanya menjadi ngeri..

kemudian perusahaan saya evaluasi..
hasilnya luar biasa, banyak hal yang boros dan tidak efisien.
fundamental perusahaan sangat parah, dari segi keuangan, produksi, marketing, hingga sumber daya manusia.
saya speechless.. saya berpikir, kenapa hal yang demikian bisa dibiarkan terjadi terlalu lama disini?

karena banyak hal yang terjadi disini, yang sangat tidak sesuai dengan value yang selama ini saya pegang,
akhirnya saya memutuskan untuk mengundurkan diri.
selain itu saya pun sadar dengan segala keterbatasan saya. jika saya tetap bertahan, maka akan banyak pemecatan yang akan perlu untuk dilakukan. yah, daripada banyak menimbulkan korban, lebih baik saya melakukan hal yang simple, saya mundur.

hal yg kemudian terjadi adalah diluar dugaan. yang in-charge di perusahaan menolak pengunduran diri saya. lebih dari itu, bahkan menerima semua rekomendasi saya baik dari segi manajemen keuangan, faktor produksi, marketing, hingga pengelolaan sumber daya manusia. oh my god, disinilah rasa ga enak itu berasal.. bakal menjadi keras ke
depannya

dari segi keuangan, staf keuangan sampe keringet dingin di audit. malah sampe nangis2. akhirnya dibuat sistem dan kebijakan baru dalam bidang keuangan dan administrasi. sampe mules2 staf keuangan dibuatnya.. hasilnya kini semua menjadi rapi, tidak ada lagi defisit anggaran, tidak ada lagi cashflow yg berantakan, semua tertata rapi. data keuangan kini bisa kita lihat dimana saja dan kapan saja kita mau, alhamdulillah.

dari segi produksi, kita bikin sistem untuk maintenance klien, memastikan kualitas produk dan layanan dengan optimal. bahkan beyond clients expectation. mastiin customer service dan troubleshooting supaya secepat kilat. menekan kembali belanja perusahaan, renegosiasi, pokoknya efektifitas dan efisiensi total. alhamdulillah upaya ini kini berhasil membuat produk dan layanan kita menjadi yang terbaik.

dari segi marketing, malah terjadi revolusi besar2an, sangat masif. setiap hari selalu ada iklan di media cetak, media internet, dan bahkan door to door. tiada hari boleh terlewat tanpa penawaran. fungsi Public Relation pun ditingkatkan. kini setiap hari banyak sekali telepon masuk ke kantor untuk bertanya-tanya tentang produk. dan ada kemungkinan marketing kami lagi2 akan offside, alias harus di rem. dikarenakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginan prospek atau klien baru. karena produk yang berkualitas, kini marketing kami memasuki babak baru yaitu babak word to mouth alias viral marketing. benar2 dahsyat sekali cara seperti ini.

berikut prestasi2 akibat reformasi perusahaan
1. warnet-warnet yang sudah ada omzet nya terdongkrak hingga 100%,
2. transaksi service komputer via www.jasakomputer.com terdongkrak hampir 300%. kini kita malah kekurangan tenaga teknisi komputer.
3. transaksi penjualan komputer dan asesorisnya meningkat hingga 200% lebih
4. proyek setup warnet dengan produk barunya, warnet cuma 9jt-an, meningkat 100% lebih. bahkan www.warnet-alpha.net sudah 2 kali tambah bandwidth karena exceeded
5. pertumbuhan klien isp kami www.net-cyber.com mencapai kenaikan 100 hingga 200%
6. kini alhamdulillah sudah tidak ada lagi klien yg berpindah ke lain hati.

prestasi yang sangat gilang gemilang..
namun itu semua menyimpan PR besar di belakang..
ya, benar sekali. masalah klasik, sumber daya manusia.
oh my god, kurang apa sih kita klo dipikir..
kenapa selalu begini ya urusan sama SDM asli indonesia.
kontrak karyawan sudah jelas, hak dan kewajiban sudah jelas. kita ga pernah lho bahkan untuk menunda2 memberikan hak karyawan, bahkan kesejahteraan juga lebih baik, tapi mengapa tidak optimal dan males2an..

masa sih semua harus dipecat supaya ada shock terapy nya?
kok kayaknya sering banget keluar masuk karyawan..
heran..padahal semua sudah diberikan..
kemudian beberapa akhirnya dipecat karena pelanggaran2 fatal..
bahkan sahabat terdekat pun harus menjadi korban
klo bener2 ikutin SOP harusnya hampir semua orang dipecat..
walah lah lah.. masa harus bgitu ya..
akhirnya jadi banyak merenung, apa selama ini saya yg kelewatan? atau gimana ya?
2 malam hampir tidak tidur, setengah ga percaya, masa iya harus pecat semua orang? masa iya aturan harus strict ditegakan?

beberapa sahabat dekat pun mengatakan bahwa yg saya lakukan adalah benar, begitu juga guru2 saya.
malah mereka ini lebih galak dan menyarankan pembersihan total.
apalagi mengingat kepercayaan dari investor, klien yang tidak boleh di sia2kan
fiuh tambah pening nih kepala...

pada suatu malam, istri saya bercerita tentang perkataannya Mario Teguh
ada seorang ibu rumah tangga yang bercerita tentang seorang istri yang betah untuk bertahan bersama suaminya.

padahal selama 15tahun, hidup sang istri itu sangatlah tersiksa karena sikap suaminya.

kemudian Mario Teguh membuat perandaian. belio mengatakan, andaikan ada dua rumah dengan dua pembantu rumah tangga yang berbeda. Majikan Rumah X selalu bertindak semena-mena terhadap pembantunya, sementara majikan Rumah Y selalu baik sama pembantunya. kira-kira pembantu rumah mana yang lebih lama bertahan? begitu tanya Mario Teguh..

tentunya semua penonton menjawab pembantu di rumah Y yang akan lebih lama bertahan. dikarenakan majikannya yang baik hati..

ternyata jawaban Mario Teguh sungguh diluar dugaan, belio justru mengatakan pembantu dirumah X lah yang lebih lama bertahan!
waw,...

belio menjelaskan bahwa secara psikologis, pembantu di rumah Y dengan majikan yang sangat baik, dia akan menganggap semua majikan adalah seperti tuan nya di rumah Y. apalagi klo ternyata pembantu di rumah Y sebelumnya sama sekali tidak pernah bekerja. maka dengan mudah ia akan meninggalkan tuannya. Tapi setelah berpindah majikan, ga sampai lama sang pembantu akan kembali meminta bekerja pada tuan Y. karena ia sudah merasakan bahwa tidak semua orang sebaik tuan Y.

makanya klo banyak mantan karyawan anda yang minta kembali bekerja kepada anda, percayalah bahwa anda adalah orang baik hehehe..
alhamdulillah hampir semua karyawan yang pernah bekerja disini selalu mengatakan mau kembali

sementara pembantu di rumah X berpikir sebaliknya. ia takut untuk pindah, khawatir majikan barunya akan memiliki sikap yang lebih buruk lagi. secara psikologis pun sang pembantu terbiasa untuk dalam kondisi tertekan. dalam kondisi tertekan, siapapun akan lebih nurut dan taat sama perintah.

wah ini insight baru lagi deh..
masa iya ya kita harus jahat dulu supaya karyawan kita nurut dan taat serta menjalankan kewajiban2..

karena merasa diri ini banyak kekurangan, akhirnya saya sms 5 sahabat terbaik saya, dan 2 orang guru saya. mereka saya paksa untuk kritik diri saya, sebutin semua kesalahan2 saya, dll.. pokoknya saya mau evaluasi diri
3 orang sahabat saya menjawab berbeda2
sahabat 1 : kekurangan Lo adalah bahwa lo ga punya kekurangan.. justru gw yang banyak salah sama elo blablabla..
sahabat 2 : wah ente mah orang baik, ga ada kekurangan. paling banyak puasa aja biar badan ga kegedean
sahabat 3 : ngga ada yg perlu di kritik, udah keren hehe.
walah.. jawaban2nya dah.. ga ada yg nyambung. tapi bener bgt tuh saran sahabat 2, kyknya saya harus lebih banyak puasa. puasa lahir batin menahan emosi dan hawa nafsu. thx bro atas nasehatnya

kemudian menyusul 1 sms dari guru saya
"kurang TEGA dan kurang TEGAS"
nah, yg ini nih..
mantep dah.. saya pikir selama ini saya sudah terlalu tega dan terlalu tegas, ternyata guru saya yg sangat mengenal saya justru mengatakan sebaliknya...
jawaban blio pun menyimpulkan cerita Mario Teguh tadi akhirnya..

so, jangan kaget ya klo kita tambah TEGA dan TEGAS :)
trima kasih atas semua yg sudah memberikan masukan, atau bahkan temen yg akan memberikan masukan lewat komentar2nya..

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Menjadi yang tega dan tegas sekaligus yang baik (gabungan tuan x dan y) bisa ga ya?

hapesurya mengatakan...

Masih melanjutkan tausiah Mario Teguh itu, bahwa jika seorang istri ingin meminta sesuatu kepada suaminya, ada 3 tahap :
1. Naikkan standar kualitas suami Anda. Jika selama ini suami anda hanya terbiasa (cukup) dengan rumah tipe 21, maka tunjukkan padanya bahwa rumah yg lebih luas bisa lebih bermanfaat, misal u/ menampung banyak anak yatim, dll.
2. Berikan motivasi pada suami Anda, bahwa suami anda bisa memiliki rumah lebih luas lagi.
3. Berikan visi (pandangan) yang lebih luas, sehingga suami anda akan semakin bersemangat untuk mencapai impian2 yg sudah direncanakan bersama.

Mungkin ke 3 tahap tadi, bisa juga antum aplikasikan ke karyawan2 antum, sehingga mereka lebih bersemangat untuk berkembang bersama.

Tausiah Mario Teguh itu masih lanjutan acara yg sama yg ditonton istri antum..hehe

Zidni mengatakan...

udah lama nggak comment di blognya adzan :)

Sebenernya marah, tega, tegas atau apapun memang dibutuhkan dalam leadership dengan catatan marahnya itu terukur, dengan akal dan bukan dengan hati.

kalau perlu gebrak meja ya gebrak meja. tetapi pure profesional. ada parameter yg terukur dan tidak tercapai sehingga harus marah.

sebagai contoh, setiap supervisor Office Boy di perusahaan ISS (penyuplai OB) itu di-training untuk bisa marah dan ada diklatnya 3 hari nginep :)

contoh lain mungkin CT kali ya, yang katanya killer banget kalo rapat dengan manager bank mega, sampe nggak ada yang berani duduk di deketnya :)

Taufiq mengatakan...

keep berbagi! salam smangad!

Ibenk mengatakan...

Tega dan tegas dalam hal kebaikan bersama memang sangat bagus mas, salam sukses