Senin, 22 September 2008

Ini dia teladan kita Abdurrahman bin Auf

dari http://geraidinar.com

Belajar Mengelola Dinar Dari Abdurrahman bin Auf
Selain dari diri Rasulullah yang terdapat contoh yang sempurna, kita juga
bisa belajar dari sahabat-sahabat Beliau dalam membangun kemakmuran
Islam yang kita cita-citakan ini.

Salah satu sahabat beliau yang patut kita contoh adalah Abdurrahman bin Auf yang kesuksesannya dalam berbisnis bisa menjadi tauladan bagi seluruh pengusaha muslim saat ini. Dalam hal urusan akhiratpun banyak yang bisa dicontoh dari Abdurrahman ini karena beliau termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.

Berikut disarikan prestasi-prestasi Abdurrrahman bin Auf :

• Abdurrahman bin Auf termasuk sahabat yang masuk Islam sangat
awal, tercatat beliau orang kedelapan yang bersahadah 2 hari setelah
Abu Bakar.

• Beliau termasuk salah satu dari enam orang yang ditunjuk oleh Umar
bin Khattab untuk memilih khalifah sesudahnya.

• Beliau seorang mufti yang dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk
berfatwa di Madinah padahal Rasulullah SAW masih hidup.

• Beliau terlibat dalam perang Badar bersama Rasulullah SAW dan
menewaskan musush-musuh Allah. Beliau juga terlibat dalam perang
Uhud dan bahkan termasuk yang bertahan disisi Rasulullah SAW ketika
tentara kaum muslimin banyak yang meninggalkan medan
peperangan. Dari peperangan ini ada sembilan luka parah ditubuhnya
dan dua puluh luka kecil yang diantaranya ada yang sedalam anak
jari. Perang ini juga menyebabkan luka dikakinya sehingga
Abdurahman bin Auf harus berjalan dengan pincang, dan juga
merontokkan sebagian giginya sehingga beliau berbicara dengan
cadel.

• Suatu saat ketika Rasullullah SAW berpidato menyemangati kaum
muslimin untuk berinfaq di jalan Allah, Abdurrahman bin Auf
menyumbang separuh hartanya yang senilai 2000 Dinar atau sekitar
Rp 2.4 Milyar nilai uang saat ini(saat itu beliau ‘belum kaya’ dan hartanya baru 4000 Dinar atau Rp 4.8 Milyar). Atas sedeqah ini beliau didoakan khusus oleh Rasulullah SAW yang berbuny i “Semoga Allah
melimpahkan berkahNya kepadamu, terhadap harta yang kamu
berikan. Dan Semoga Allah memberkati juga harta yang kamu
tinggalkan untuk keluarga kamu.” Do’a ini kemudian benar-benar
terbukti dengan kesuksesan demi kesuksesan Abdurrahman bin Auf
berikutnya.

• Ketika Rasullullah membutuhkan dana untuk perang Tabuk yang
mahal dan sulit karena medannya jauh, ditambah situasi Madinah
yang lagi dilanda musim panas. Abdurrahman bin Auf memeloporinya
dengan menyumbang dua ratus uqiyah emas (1 uqiyah kira2 50 dinar) sampai-sampai Umar bin Khattab berbisik kepada Rasulullah SAW “ Sepertinya Abdurrahman
berdosa sama keluarganya karena tidak meninggali uang belanja sedikitpun untuk keluarganya”. Mendengar ini, Rasulullah SAW
bertanya pada Abdurrahman bin Auf, “Apakah kamu meninggalkan
uang belanja untuk istrimu ?” , “ Ya!” Jawab Abdurrahman, “Mereka
saya tinggali lebih banyak dan lebih baik dari yang saya sumbangkan”.
“Berapa ?” Tanya Rasulullah. “ Sebanyak rizki, kebaikan, dan pahala
yang dijanjikan Allah.” Jawabnya.

• Setelah Rasulullah SAW wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas
menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mu’minin (para
istri Rasulullah SAW).

• Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh barang yang
dibawa oleh kafilah perdagangannya kepada penduduk Madinah
padahal seluruh kafilah ini membawa barang dagangan yang diangkut
oleh 700 unta yang memenuhi jalan-jalan kota Madinah. Selain itu
juga tercatat Abdurrahman bin Auf telah menyumbangkan dengan
sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara lain 40,000 Dirham
(sekitar Rp 1.4 Milyar uang sekarang), 40,000 Dinar (sekarang senilai
+/- Rp 48 Milyar uang sekarang), 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda,
dan 1,500 ekor unta

• Beliau juga menyantuni para veteran perang badar yang masih hidup
waktu itu dengan santunan sebesar 400 Dinar (sekitar Rp 480 juta)
per orang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang.

• Dengan begitu banyak yang diinfaqkan di jalan Allah, beliau ketika
meninggal pada usia 72 tahun masih juga meninggalkan harta yang
sangat banyak yaitu terdiri dari 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3,000
ekor kambing dan masing-masing istri mendapatkan warisan 80.000
Dinar. Padahal warisan istri-istri ini masing-masing hanya ¼ dari 1/8
(istri mendapat bagian seperdelapan karena ada anak, lalu
seperdelapan ini dibagi 4 karena ada 4 istri). Artinya kekayaan yang
ditinggalkan Abdurrahman bin Auf saat itu berjumlah 2,560,000 Dinar
atau sebesar Rp 3.072 trilyun untuk kurs uang Rupiah saat tulisan ini dibuat !.



Bagaimana Abdurrahman bin Auf bisa sangat sukses berdagang dan juga
dijamin masuk surga ?, berikut adalah yang bisa kita tiru dari beliau :

• Seluruh usahanya hanya ditujukan untuk mencari Ridhla Allah semata.

• Bermodal dan berniaga barang yang halal dan menjauhkan diri dari
barang yang haram bahkan yang subhat sekalipun.

• Keuntungan hasil usaha bukan untuk dinikmati sendiri melainkan
ditunaikan hak Allah, sanak keluarga dan untuk perjuangan di Jalan
Allah.

• Abdurrahman bin Auf seorang pemimpin yang mengendalikan
hartanya, bukan harta yang mengendalikannya.

• Sedeqah telah menyuburkan harta Abdurrahman bin Auf, sampai-
sampai ada penduduk Madinah yang berkata “ Seluruh penduduk
Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya.
Sepertiga dipinjamkannya pada mereka, sepertiga untuk membayari
hutang-hutang mereka, dan sepertiga sisanya dibagi-bagikan kepada
mereka”.

• Keseluruhan harta Abdurahman bin Auf adalah harta yang halal,
sehingga Ustman bin Affan RA. yang sudah sangat kayapun bersedia
menerima wasiat Abdurahman ketika membagikan 400 Dinar bagi
setiap veteran perang Badar. Atas pembagian ini Ustman bin Affan
berkata, “ Harta Abdurahman bin Auf halal lagi bersih, dan memakan
harta itu membawa selamat dan berkat”.

Jadi mengelola Dinar tidak berarti menjadi hamba Dinar. Asal kita dapat kembali ke tuntunan dan contoh langsung dari Rasulullah SAW beserta para sahabatnya. Wallahu A’lam.

Minggu, 21 September 2008

Suatu saat kita akan memiliki pemimpin seperti Umar

Umar saat itu adalah pemimpin di muka bumi, lebih dari seorang presiden. Dan wilayahnya berkali2 lipat dari Indonesia. Hingga persia dan romawi bertekuk lutut olehnya. Kita pelajari perhatian dan empati pemimpin besar ini.

Utsman bin Abul Ash berkata kepada Umar,
"Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya didaerah kami terdapat lahan yang tidak dimiliki seseorang, maka putuskanlah dia kepadaku untuk aku kelolanya, sehingga ia mendatangkan manfaat bagi keluargaku dan juga kaum muslimin." Maka Umar menetapkan lahan itu untuknya.

Pada saat itu Umar paling anti yang namanya lahan nganggur. Bisa disita negara, jika lahan kelamaan nganggur. Lahan pun harus produktif.

-----------------------------------------------------------------------------------

Umar membenci pengangguran dan peminta2 walau dia ahli ibadah. Karena pengangguran adalah beban negara dan menyusahkan orang lain

Umar melihat tiga orang di masjid tekun beribadah.
"Darimana kamu makan?" kata umar
"Aku adalah hamba Allah, dan Dia mendatangkan rejekiku bagaimana Dia kehendaki." Lalu Umar meninggalkannya. dan menuju orang kedua menanyakan hal yang sama..

"Aku memiliki saudara yang mencari kayu di gunung untuk dijual, lalu dia makan sebagian dari hasilnya, dan dia datang kepadaku memenuhi kebutuhanku."
Maka Umar berkata, "Saudara kamu lebih beribadah daripada kamu"

Kemudian umar mendatangi orang ketiga
"Manusia melihatku, lalu mereka datang kepadaku dengan sesuatu yang mencukupiku"
Maka Umar memukulnya dengan tongkatnya dan berkata kepadanya, "Keluarlah kamu ke pasar"

Ditempat yang berbeda beliau berkata
"Wahai orang2 yang tekun beribadah, tegakkanlah kepala kalian, dan berdaganglah! sebab jalan telah jelas. Janganlah kalian menjadi beban bagi manusia!"

------------------------------------------------------------------------------

Umar meng-encourage pegawainya untuk menjadi TDA..

Abu Dzibyan Al-Asadi datang dari Irak, Umar bertanya tentang gajinya.
"Nasehatku kepadamu, dan kamu berada di sisiku, adalah seperti nasehatku terhadap orang yang ditempat terjauh dari wilayah kaum muslimin. Jika keluar gajimu, maka sebagiannya agak kau belikan kambing, lalu jadikanlah di daerahmu. Dan jika keluar gajimu yang selanjutnya, belilah satu atau dua ekor, lalu jadikanlah sebagai harta pokok."

-------------------------------------------------------------------------------

Bahkan Umar pun takut mendzalimi binatang... dan sangat memperhatikan aspek produksi dari masyarakatnya

Ketika Umar dalam perjalanan dekat Ar-Rauha, ia mendengar suara penggembala kambing
"Wahai penggembala kambing!"
"Sesungguhnya aku melintasi suatu tempat yang lebih subur daripada tanahmu, dan setiap penggembala akan diminta pertanggungjawaban tentang gembalaannya"

Cerita lain nya..

Dari Imarah ia berkata, Aku mendengar Umar berkata kepada bapakku,
"Apakah yang menghalangimu untuk menanami tanahmu?"
Maka ayahku berkata
"Aku orang tua renta. Aku akan mati besok!"
Maka Umar menjawab
"Aku wajibkan kepadamu untuk menanaminya!"
Sungguh aku melihat Umar menanaminya dengan TANGANNYA SENDIRI bersama bapakku..

Subhanallah..

----------------------------------------------------------------------------

Dari Ibnu Sirin, bahwa Umar mengeluarkan zakat harta anak yatim, lalu Umar berkata kepada Utsman bin Abul Ash, "Aku memiliki harta anak yatim yang cepat habis termakan zakat. Apakah ditempatmu terdapat para pedagang yang dapat aku serahkan harta itu (untuk diputar oleh) mereka?" Lalu Umar menyerahkan harta itu kepadanya 10 ribu dirham (1 dirham sekarang ini sekitar Rp 35.000. red)..

Setahun kemudian, dia datang
"Apa yang dilakukan terhadap harta anak yatim itu?" tanya Umar
"Aku datang kepadamu membawanya" jawabnya

Umar berkata, "Apakah ada keuntungannya?"
"Ya, sampai 100 ribu dirham" jawabnya

"Bagaimana caranya yang kamu lakukan?" tanya Umar
"Aku serahkan ia kepada para pedagang, dan aku beritahukan kepada mereka posisi anak yatim bagimu"

Maka Umar berkata
"Tidak ada orang lain yang paling patut untuk berhati2 agar tidak memberi kami makanan yang haram kecuali engkau. Kembalikanlah modal harta kami, dan kami tidak butuh terhadap keuntunganmu!"

Luarrrr biasaaaa...!!

-------------------------------------------------------------------------------

Jangan samain dengan cara presiden kita memandang anak2nya!

Abdullah bin Umar (anaknya Umar) membeli ghanimah (rampasan perang) Jalaula dengan 40.000 dirham ( 1 dirham = Rp 35.000. red). Maka ketika dia membawanya kepada Umar, akad jual beli itu ditolak Umar. Karena keyakinan Umar tentang terjadinya nepotisme disebabkan posisi Abdullah sebagai salah satu sahabat Rasulullah dan putra Umar sendiri.

Kemudian Umar memanggil para pedagang, lalu bisa menjualnya dengan 400.000 dirham. Kemudian Umar memberikan kepada Abdullah dari keuntungannya setiap satu dirham dengan satu dirham, lalu memerintahkan yang selebihnya dari harga untuk dibagikan kepada orang2 yang ikut dalam perang.

-------------------------------------------------------------------------------

Umar membenci orang yang menadahkan tangannya.. walau ia ingin berjihad

Seorang pemuda yang kuat badannya masuk ke dalam masjid, dan ditangannya terdapat anak panah, lalu dia berkata "Siapakah yang dapat membantuku untuk dalam jihad fisabilillah?" Maksudnya untuk menanggung kebutuhan keluarganya.

Maka Umar memanggil pemuda itu dan berkata, "Siapakah yang mau mempekerjakan anak muda ini di ladangnya atas namaku?"

Seorang dari kaum anshar menjawab, "Saya, wahai Amirul Mukminin!"

"Berapa kamu berikan upah kepadanya setiap bulan?"

Ia menjawab "Demikian dan demikian"

Umar berkata, "Ambilah dia!"

Maka dia pergi dengannya. Setelah beberapa bulan Umar berkata, "Apakah yang telah dilakukan oleh pekerja kami?"

Ia menjawab "Bagus, wahai Amirul Mukminin"

Umar berkata, "Datangkanlah dia kepadaku, juga apa yang terkumpul dari upahnya!"

Setelah itu Umar berkata kepada si anak muda "Ambillah ini! lalu jika kamu mau, sekaranglah kamu ikut berjihad. Atau jika kamu mau, duduklah kamu!"

-------------------------------------------------------------------------------

Gimana? mau dilanjutin gak kisah Umar nya?

Kamis, 18 September 2008

Ciaattt akhirnya saya critain juga.. maaf ya pak polisi :D

Karena postingan guru saya, Pak Robby tentang polisi (http://robbyantono.blogspot.com/2008/04/polisi-ditilang-dek.html) membuat saya jadi mau cerita juga :D

Dua kali saya datang pertama ke forum jumat TDA, dua kali itu juga saya ditilang. Eh bukan ditilang ding, di stop polisi, tapi lolos hehehe...

Abis itu saya kapok nyetir ke Jakarta. Maklum saya orang ndeso.. Jadinya klo ga Dimas atau Dendi yang nyetir. Malah pernah Pak Ipung! Founder TDA padahal! hehehe maaf ya pak ipung, saya agak2 gimanaaaa gitu klo liat polisi di jalan

Kejadian Pertama, Forum Jumat di Sarinah
Latar Belakang kejadian :
Saya dari arah Blok M. Geregetan ngeliat Sarinah di sebrang jalan. Tapi kaga bisa nyebrang di mobil. Nyari puteran susah bener. Tibalah di putaran depan Indosat/Monas.

Tetottt.. ternyata kaga boleh muter (sebenernya udah liat tanda larangannya sih hehehe.. )

Oya, saat itu bawa 2 penumpang, Mita sama Dedy. Jadi ada saksi nih hehe

Polisi : "Selamat malam pak, bisa liat sim dan stnk blablabla... bapak tau bapak ngelanggar?"

(gak tau kenapa secepat kilat dapet ilham, pas liat jam udah jam setengah tujuh lewat dikit)
Saya : "Ya saya tau pak.. mohon maaf"

Polisi : "Kenapa masih ngelanggar?"

Saya : "Yah, mau gimana lagi pak, udah jam segini (sambil nunjukin jam tangan) saya harus ke sarinah. Saya belum shalat Magrib (ga boong lho), takut gak keuber"

Polisi : "Ya walau begitu tetap jangan dilanggar donk pak"

Saya : "Iya pak, dengan segala kerendahan hati saya minta maaf. Sekarang waktu magrib saya makin habis pak.. masa' bapak ga mau dapet pahala pak memudahkan orang shalat?" hehehe.. dengan cengiran khas saya..

Polisi : "Baiklah pak, disebalah sana ada mushola, masuk aja di IRTI. Apa mau saya anter kesana pak? lain kali jangan diulangi lagi pak.."

Saya : "Trima kasih pak, tidak perlu diantar. Smoga hari ini bapak diberkahi"

Mobil pun meluncur, dan tak lupa Dedy dan Mita bersorak sorai. Kita pun maghrib di IRTI, dan dateng ke Sarinah ketemu TDA dengan wajah sumringah bwahahaah..


Kejadian Kedua, Forum Jumat di Hotel Sofyan yang Pertama kali
Latar Belakang Kejadian :
Dari Sofyan Cut Meutia, saya ke arah bundaran HI. Nah abis itu saya belok kiri. Tapi bodohnya saya, gak ambil jalur kiri. Tapi dari tengah motong ke kiri. Wong malem2 jam 11 udah ga ada mobil..
Padahal udah liat polisi berkerumun tuh di pos tengah2 bundaran..
"Priiiiiittttttttttt"
tetoottttt........

Istri saya langsung ngomong, "Mas udah ga bisa alesan sholat magrib lagi lho... skrg udah jam 11 malem"

Mana mobil ngebut pula hehe
ya pas berhenti jaraknya jauh juga dari polisi. Tuh polisi tetep aja nyantai jalan kaki ke arah mobil yang jauh. Gile benerrrr..
Karena gak tega, mobil saya mundurin aja..

Polisi : "Selamat malam pak, sim stnk blabalaablaala.." pokoknya template lah

Hebatnya lagi, ini polisi kaga nawar2in damai. Nyuruh saya keluar mobil, dan langsung nulis surat tilang. sambil nyebutin kesalahan2 saya.

Wah polisi hebat ini saya pikir. Jujur saya malah salut.

Dan dia ngasih surat tilang ke saya yang sudah dia isi lengkap. Habislah rekor saya belum pernah ditilang akhirnya. Pikir saya kala itu

Polisi : "Mas nya bakal sidang tanggal sekian2... bisa kan mas?"

Saya : "Loh emang ada pilihan jawaban buat gak bisa?" hehe saya ledek dikit ah

Polisi :"Ya........... gitu deh" Jawab pak polisi yang iman nya goyah hehehe

Wah, surat tilang udah dibuat aja masih bisa di kelitikin :p

Saya : "Nggak usah pak, saya wargenegara yang taat hukum. Klo saya emang salah, ya saya emang harus ditilang. Kan peraturan harus ditegakan ya kan pak?"

Polisi : "A i u a i u.. jadi bener bisa dateng sidang?"

(Agak ngancem dikit ah, males juga sih sidang2an)

Saya : "Ya apapun saya lakukan pak, supaya sim saya bisa kembali. mau sidang ya sidang dehhh"

Polisi : "Baik, ini surat tilangnya. bapak sidang tanggal sekian"

Yah, kelar dah.. akhirnya ditilang juga. Hebat juga nih polisi mentalnya. Godain lagi ah...

Saya : "Baik Pak. Tapi satu hal, sebelum bapak menilang saya, sudah menjadi hak saya untuk tau nama bapak, pangkat, serta kantor bapak"

Polisi : "Nama saya..(ya sebut saja Fulan) Fulan pak. Saya dinas di *tiiiiit* (di sensor critanya)" Kata pak polisi dengan gagahnya. Ngerasa juga kali ya klo saya makin kurang ajar hehehe..

Saya : "Oke cukup bagi saya. Trima kasih. Gak lama sim itu juga akan kembali ke saya" (padahal maksud saya ya sim balik abis sidang hahaha)

si Polisi mulai gerogi. Tapi tetap bertanya dengan nada nantang dan tegas

Polisi : "Maksudnya apa mas? Mas nya punya sodara di kantor saya? kalo emang punya sodara ya sebut aja namanya!"

Saya : "Loh, kan saya bilang saya taat hukum pak. Klo pun saya punya paman di kantor bapak, saya gak mau nyusahin pak. Malu2in aja, masa saya ditilang doank pake repotin dia pak." (perhatiin, saya sama sekali gak bilang punya sodara disana loh)

Polisi : "Loh sebut aja mas nama sodara mas, gapapa kok beneran. Oya mas tinggal di bekasi ya? deket donk saya juga di bekasi.."

Lah ini pak polisi malah ngajak ngobrol..

Akhir kata..
Polisi : "Ya sudah mas, lain kali jangan langgar lagi ya"
Saya : "Baik terima kasih pak.."

Ya ya ya..
didalam mobil muka istri saya udah merah nahan ketawa. Jalan bbrp meter ketawanya pun tumpah.

Pengalaman yang terakhir emang luar biasa. Bayangin aja tuh surat tilang udah bener2 diisi lengkap sama polisi nya.. tapi masih bisa lolos


Inti tulisan saya adalah, jika kita ditilang polisi..
1. Bersikap tenang, jangan paranoid. santai aja, relaksasi. Karena itu kekuatan kita yang sesungguhnya. Orang kita kan biasanya udah deg2an klo di semprit polisi. Jangan gitu bro!

2. Jangan Defensif. Akui saja kesalahan. Minta maaf dsb

3. Jangan bohong. Pake alesan punya sodara di polda lah. Udah gak mempan polisi sama alesan beginian. Bohong mau ke rumah sakit lah.. Ya pokoknya jangan bohong. dosa tau

4. Klo udah mentok juga, tanya aja nama, pangkat, dan dinas polisi.

5. Klo udah mentok juga, critain aja kisah sodara kita yang polisi. Pasti ada donk. Biar pangkat sodara kita cuma kopral ya critain aja suka dukanya, kisahnya dll. Ya pengorbanan dikit lah biar ga ditilang. Klo orang orangtua kita pensiunan tni/polisi nah ini kartu truf kita. Pasti tuh polisi jadi simpati jg

6. Gak punya sodara polisi juga? tenang jangan panik. Masih punya temen yang polisi kan? Nah blg aja kita lagi on the way ke rumah temen kita (atau orangtua teman kita) yang polisi itu. Tapi jgn bohong, dan bener2 mampir kesana abis dibebasin tilangnya

7. Jangan pernah menyogok! gw mending nyumbang negara 1jt perak daripada nyogok polisi 50rebu. Apalagi denda negara paling ccuma 35ribu. Klo kita nyogok polisi, ga usah ngeluh korupsi di indonesia deh. Karena kita udah menjadi bagian dari lingkaran setan itu. Tul gak?

btw Ada yang mau sharing juga?

Rabu, 17 September 2008

Kisah Bang Jay 2 : Kalian adalah Burung Garuda yang Bisa Terbang Tinggi

Ada kabar baik dan kabar buruk buat kalian calon pengusaha. Begitu kata Bang Jay dalam bukunya, "Monyet aja bisa cari duit"

Kabar buruknya, menjadi pengusaha itu perlu memang bakat. Tapi kabar baiknya, semua manusia punya bakat itu.

Pengusaha bukanlah bawaan keturunan atau genetik. Penjelasannya simple, Nabi Adam dapet genetika darimana tentang bakat2nya?

Alkisah ada sepasang Garuda dipelihara di kandang yang sangat kecil. Kandang benar2 sangat kecil, hingga sepasang garuda itu tidak bisa terbang.

Lambat laun sang Garuda pun bertelur, hingga telur2nya menetas..
Tak lama sepasang garuda itu mati, meninggalkan anak2nya yang masih kecil2

Anak2 itu belum bisa terbang
Anak2 itu belum pernah melihat induknya terbang
Dan anak2 itu gak tau klo mereka bisa terbang
Dan anak2nya terpaksa menerima nasib klo mereka gak bisa terbang

Berbicara di depan 300 anak Yatim, dengan lantang Bang Jay berteriak
"Tidak, kalian adalah burung Garuda yang bisa terbang tinggi!!"
"Kondisi kalian yang saat ini serba kekurangan, bukan berarti kalian tidak bisa kaya! Karena kalian adalah Garuda yang bisa terbang!!"

Bener2 motivator handal Bang Jay ini..
smoga 300 anak yatim itu benar2 akan menjadi Garuda yang bisa terbang tinggi amiin..

Kisah Bang Jay "nonjok" saya juga Bang..
saya lahir dari keluarga yang tidak kaya, bahkan untuk menyekolahkan anak2nya, orangtua saya harus meminjam uang.
Saya harus jadi Garuda yang terbang tinggi!

Selasa, 16 September 2008

Tips Rahasia dari Saya supaya Gak Minder.. (rahasia ya..)

Kemarin ada sahabat yang SMS mau usaha dengan modal 1,5jt. Beliau bingung mau usaha apaan.. nah ini lagi2 fokus sama modal, harusnya fokus sama demand... bisa baca di http://adzan101.blogspot.com/2008/09/fokuslah-pada-demand-bukan-pada.html

Trus blio sms lagi, gimana caranya nyari demand?
nah saya jawab disini aja ya pak.. perbanyak silaturahmi! sudah saya jelaskan juga disini.. http://adzan101.blogspot.com/2008/09/ask-bingung-mau-usaha-apa.html

Nah ini yang menarik, chatingan saya dengan salah seorang sahabat baru yang lain. Beliau ini sudah senang bersilaturahmi, tapi merasa minder kalo mau bicara dengan orang2 yang beliau anggap senior..

Berikut ini ada 4 tips dari saya supaya gak minder kalo ketemu para "tokoh"

Pertama, niatin bisnis kita untuk bantu sesama, anak yatim misalnya. Jadi cuek2 aja klo nyapa2 para tokoh2. Toh kita deketin mereka demi anak2 yatim niatnya. Walau ga usah dibilangin ke orang ybs. Makanya bapak/ibu sekalian, niatkan bisnis kita untuk tujuan yang mulia, pasti lebih lancar kesana kemari. Karena spiritnya bakal beda.

Kedua, buang sifat ke-aku-an kita, sebaliknya, banyak tanya2 ttg bisnis tokoh itu. Puji2 dikit lah, tanya2 sejarah bisnisnya, jatuh bangunnya dan lain2, pasti seneng dia :D. Jangan malah meng-explore diri sendiri di depan ybs. Ini kesalahan rata2 banyak orang. Malah nyeritain diri sendiri klo ketemu tokoh2 itu. Ya tokoh2 itu juga manusia lah... bosen juga dengerin cerita orang hehe.. kita bikin dia seneng lebih oke.

Ketiga, semua pebisnis pasti punya motivasi mencari keuntungan. Sekaya2nya orang punya 2 gunung emas, pasti masih nyari yang ketiga. Nah tawarkan peluang ke mereka (pede aja). Misalkan tokoh itu pengusaha garmen, langsung aja bilang begini "pak/bu, saya punya ibu2 satu RT yg bisa jual produk bapak/ibu. Enaknya gmn nih pak/bu?" Wah pasti seneng dia ;)) taruhan yuk sama saya hehehe

Keempat,ya kita menjadi tangandiatas buat mereka. Pede banget ga sih. Tapi serius, banyak memberi ke mereka, jgn justru meminta. Misalkan kasih2 info ttg suplier yang murah untuk mereka, tempat jualan yang murah, calon2 buyer/klien, dll. Jangan malah kita yang "meminta" ke mereka, justru kita yang "memberi" ke mereka. tambah seneng deh mereka :D

Nah, 4 hal diatas adalah langkah awal yang bagus untuk pedekate ke orang yang kita suka. Sehabis "akrab" sama mereka, baru deh kita bisa maksa mereka seperti apa yang kita inginkan.. Jadi guru kita, mentor kita, dsb..

Inget, sudah menjadi fitrah manusia untuk gak suka diganggu. Termasuk Nabi sekalipun. Maka rebut hatinya dulu, insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan hehehe..

Inti tulisan saya adalah

Bingung mau bisnis? bingung punya modal sedikit --> Cari demand

Bingung mau cari demand kemana --> perbanyak silaturahim

Minder mau silaturahim --> Lakukan 4 Tips diatas hehehe...

Smoga berguna ya
Hayu babat habis pengangguran

Senin, 15 September 2008

Bang Jay : Kisah Real TDA

Kisah nyata seorang temen dari Bang Jay

Anak seorang kaya, sebut saja Fulan, yang merasa bosan dengan hidupnya. Ia bosan karena selalu diperintah oleh orangtuanya, untuk terus sekolah dan lain sebagainya..

Kebun dirumahnya luas, suatu sore ia melihat seekor gagak yang lagi "nangkring" di dahan pohon mangga belakang rumah. Itu gagak sudah berhari-hari disana, dan kerjaannya hanya mondar-mandir di dahan yang sama.

Karena penasaran, ia menghampiri gagak. Ternyata satu mata sang gagak buta, dan satu kaki sang gagak pincang. Sehingga gagak tidak bisa kemana2. Mungkin hidupnya hanya tinggal 1-2minggu pikir Fulan.

2 minggu pun telah lewat, bahkan hingga breminggu-minggu masih hidup. Hal yang membuat Fulan tercengang. Hingga satu hari ia penasaran, dan satu hari itu ia secara penuh mengamati sang gagak..

Ada hal yang aneh, ternyata setiap malam ada seekor burung gagak yang gagah yang menghampiri sang gagak cacat. Gagak yang gagah bawa satu batang padi untuk memberikan pada gagak yang cacat. Bahkan membawakan minuman juga. Luar biasa. Ternyata hal ini lah yang menyebabkan sang gagak cacat bertahan hidup.

Si Fulan pun mendapat ilham, bahwa rejeki Allah ada yang ngatur. Hingga akhirnya ia pergi meninggalkan rumah karena bosan dengan tekanan2. Setelah jadi pengangguran kesana kemari, akhirnya ia menjadi penjaga salah satu masjid.

bener memang rejeki ada yang ngatur, ada jamaah yang memberi minum dan nasi bungkus, dan lain sebagainya. Ia pun merasa senang, karena bebas dari orangtuanya, dan tidak mati. Karena rejeki ada yang mengatur.

Fulan pun meledek Bang Jay yang saat itu pengangguran.
Fulan : Daripada loe nganggur terus mending kayak gw, jadi penjaga mesjid aja
Bang Jay : Trima kasih, akan saya pikirkan. Ngomong2 kenapa loe kabur dari rumah?
Fulan : Saya terinspirasi dari burung gagak cacat. Bahwa rejeki udah ada yang ngatur
Bang Jay : ooo begitu...

Abis itu Bang Jay cabut, eh tapi ada yang kelupaan..
Bang Jay : Mengapa loe gak jadi burung gagak yang gagah aja! kenapa harus yang cacat! suatu saat gue bakal jadi gagak yang gagah!

Sambil berteriak ke sekitar 300 anak yatim piatu
"Kalian harus menjadi gagak yang gagah!"
tak tahan rasanya air mata saya menetes..
sambil mengucap kata "Amiin" di dalam hati...

NB : Bang Jay tadi malam memang ditakdirkan jadi bintang..
tidak akan ada yang mampu menggantikan bang jay malam tadi, memang sudah ditakdirkan sepertinya.. Trima kasih bang ilmunya

Minggu, 14 September 2008

Ralat dan tambahan pemberitaan Media Indonesia hari ini


ternyata bukan cuma di koran, tapi versi online juga ada.. bisa baca disini http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MzAxODk=

Pertama masalah jumlah karyawan. Disitu disebutkan 13 orang. Wah orang di ISP karyawan saya aja ada 9 orang, di Ethanol ada 8 orang, belum lagi di warnet. Masing2 warnet setidaknya ada 2-3 orang karyawan. Jadi ga mungkin donk cuma 13 orang hehe. Maksud saya bukan riya, tapi cuma mau menggambarkan bahwa akselerasi di TDA begitu cepat selama 3 tahun bergabung.. begitu banyak orang yang bisa saya beri pekerjaan..

Kedua,
Saya ketawa2 sendiri deh baca ngambil uang dilaci bapak saya hahaha...

Jadi awalnya dulu saya dapat hak ekslusif distributor makanan ikan di bekasi. Hampir semua toko ikan di bekasi beli dari saya. Nah, saya sudah memastikan ada permintaan sebelum saya berdagang. Seperti yang saya tulis sebelumnya.

Dulu inget banget, sebagai distributor, sekali belanja minimal 2 juta rupiah. Saya korek2 tabungan saya kok tinggal sejuta ya hehehe maklum mahasiswa kere.

Nah saya ingat, bapak suka menyimpan uang di laci nya, eiitsss saya pinjem aja satu juta lagi. Saya ga pake izin dulu, soalnya klo izin dulu bisa repot ditanya ini itu ini itu. Ujung2nya malah ga jadi hehe.. kebetulan saat itu orangtua saya lagi pulang kampung

Uang 2 juta itu muter sangat cepat sekali. Bayangkan saat itu saya masih mahasiswa semester awal, tapi punya penghasilan bersih 3 juta per bulan di bulan pertama berdagang. Itulah kekuatan silaturahim. Saya kenal baik sama produsen makanan ikan gara2 gaul di www.o-fish.com

Makasi ya Pak Eko, Pak Edy..

Ketika Bapak dateng dari kampung, ya saya cerita blak2an klo saya ambil duit dari lacinya hehehe.. bapak malah senyum, dan bilang klo itu ga masalah. Lain kali ambil aja kalo emang kamu perlu. Begitu katanya. Makasih ya Pak, segala kebaikan yang anakmu dapatkan sekarang ini smoga bisa meringankan bapak disana... amiin ya Allah

Sehabis itu bisa buka toko ikan.
Wah dahsyat banget nih toko..
Orang beli ikan harga 100ribu, besoknya bisa dijual 800ribu. Jualnya juga ke luar kota.

Dari sinilah modal terkumpul deras,
akhirnya bisa patungan bikin warnet sama Mita yang saat itu belum menjadi istri saya hehehe..

dari warnet pertama ini cashflow meledak, bayangin modal warnet 100jt, dapet 12jt sebulan bersih..

Kemudian saya bergabung dengan JPMI (Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia)
Ketemu Pak Tyas (Komisaris NCR) dan saya dibawa ketemu Bapak Khaerusalim (Country Donut). Yang lebih berharga, saya bertemu salah satu guru saya, Bpk Robbyantono (Pilar). Dari beliau inilah saya belajar cara berdagang ala Rasulullah.. Ini adalah salah satu karya beliau http://adzan101.blogspot.com/2007/12/dia-mengajarkan-arti-istiqamah-pahlawan.html

Di milis JPMI, cuma satu orang yang sering posting, Namanya Badroni Yuzirman. Kalo posting bahasnya Tangan di Atas melulu. Satu dua email sih saya cuekin hehehe maap bos.. tapi ga bosen2 beliau ini meng-endorse TDA.

kemudian saya japri email bertanya tentang TDA,
gak pake lama, besoknya ada email yang memberitahukan bahwa saya telah tergabung di milis TDA.
Dulu TDA masih cair banget, hangat, karena anggota masih sedikit kali ya. Sekarang pada jaim niiih hehehe..

Banyak sekali orang2 baik di TDA, salah satu nya Pak Bobby yang menjadi mentor saya. Baik mentor bisnis, mentor saham, mentor property, mentor internet marketing, sampe mentor agama. Dari sinilah bisnis bisa ter-leverage dengan cepat

kembali ke laptop, Akhirnya lahirlah warnet2 berikutnya..

Tren warnet akan turun sudah kami perkirakan, makanya kami buru2 bikin ISP Net-Cyber

ISP ini sudah berjalan 2 tahun, dan rasanya saya sudah tidak diperlukan disini. Karena sudah ada dua orang jenius disana, Dedy dan Dimas. Bahkan ISP ini melahirkan produk baru Business Opportunity yaitu Net-Home
Permintaan meledak di bekasi, sudah ada 10 mitra yang waiting list.

Konsepnya simple, bapak/ibu jadi mitra kami, kemudian para tetangga akan berlangganan internet melalui bapak/ibu. Bayangkan setiap tetangga berlangganan internet, bapak/ibu akan mendapat cashflow bersih per bulan Rp250rb/bulan yang akan dibagi dua dengan kami (profit sharing). Kebayang donk kalo ada 100 rumah yang berlangganan lewat bapak/ibu, 12,5juta sebulan bersih masuk kantong bapak/ibu!

Gimana ngakalinnya supaya mastiin ada demand rtrw net? bapak/ibu bisa melakukan survey kecil2an di komplek ibu, hingga area yang berjarak 3km dari tempat bapak/ibu. Pastiin ada 20 orang yang siap berlangganan internet, maka bapak/ibu sudah dapat pendapatan bersih Rp2,5jt di bulan pertama! Padahal investasi kurang lebih hanya Rp 30jt.

Berminat? kunjungi http://net-home.biz atau hubungi Dimas (021-92216700 / 0817808600) Atau Dedy (021-92699236)

Sekali lagi, pastikan ada permintaan, baru berbisnis. Itu tips dari saya.

Karena itu saya sekarang garap Ethanol (Karena ISP sudah bisa mandiri). Total modal ethanol hampir 500jt (akhirnya saya buka2an juga nih), dan baru sanggup produksi 12000 liter perbulan, padahal permintaan 150.000 liter per bulan...

Siapa mau bikin pabrik ethanol? insya Allah hasil produksi saya yang beli. dan insya Allah belum satu tahun balik modal. Ayo nih, udah ada permintaan! bukan bisnis konyol

Oya saya patungan bisnis ethanol ini sama orang singapura, jadi bukan dapet investasi seperti kata Media Indonesia hehehe.. kita kelola bareng2 kok. Modal patungan. Dan insya Allah tahun depan produksi kami 5000liter per hari amiin..

Sekian komentar kami untuk pemberitaan Media Indonesia hari ini
Selamat buat TDA juga yang lagi2 di ekspose media

Selasa, 09 September 2008

Bukan laki-laki sejati yang tidak menghabiskan waktu bersama keluarga

"Do you spent your time with your family?"
tanya Don Vito..

"Karena lelaki sejati selalu menyempatkan waktunya untuk keluarga"
Lanjut Sang Don..

Heran juga kadang2 kita kerja setengah mati,
ngakunya sih untuk keluarga..

Tapi anak2 bisa kena narkoba,
cerai sama istri,
ga ada waktu buat keluarga

Lantas kalo kita kaya ya buat apa?
dinikmatin sendiri juga ga enak

by the way, i do spent my time with my family..
ini buktinya...

Minggu kemarin iseng ke Taman Mini hehehe




Minggu, 07 September 2008

Fokuslah pada Demand (bukan pada Produksi, apalagi keuangan)

suatu siang ada sahabat datang ke rumah

mr.X : Zan, istri gw udah siap nih buka resto bakmi
saya : Oh bagus, emang ada permintaan?
mr.X : Ga sih, cuma dia diajarin sama koki terkenal, bahan baku murah dsb...

ditempat lain, dengan tokoh yang berbeda
si Y : Eh gw kenal sama produsen jilbab yang itu lho.. mau jualan jilbab juga ah
saya : Emang ada permintaan jilbab?
si Y : Ya ga ada sih..

Coba perhatikan,
dua orang diatas hanya memperhatikan aspek produksi dari perusahaan (kesediaan suplier dan bahan baku). Padahal prinsip entrepreneur adalah "to sell". kata "to sell" ini memerlukan obyek tentunya, yaitu buyer or customer. Subyek nya pun diri kita sendiri sebagai pedagang. Sama sekali ga perlu peran Suplier disini. Betul ga?

Kalau kata Pak Fauzi, sama dengan konsep dagang di negeri china.
Satu cerita lagi dari temen saya yang lain, sebut saja Z

mr.Z : gw mau bikin sabun sejenis sunlight
saya : wah bagus donk. ada permintaan? (pertanyaan standar saya hehehe)
mr.Z : ya pasti ada lah. Pengguna sunlight itu misalkan 10 juta orang, masa ya susah saya mau ambil 10% nya (baca : 1juta orang). Harga kita lebih murah loh
saya : ya susahlah.. (tentu saja diucapkan dalam hati ahhaha)

Kenapa dibilang berdagang di negeri china, karena ada pepatah "masa iya dari 1 milyar penduduk china 1%-nya ga menggunakan sabun produksi saya"

Lagi-lagi aspek produksi!
Kenapa sih ga mulai bisnis dari yang jelas2 sudah ada permintaan!!

Nah ini contoh yang lebih mentingin aspek keuangan
mr.A : Gw punya duit 1 M diabisin buat apa ya
saya : terserah
mr.A : gw beli indomaret sama shop and drive deh
saya : pertimbangannya? emang suka bisnis retail sama bengkel?
mr.A : ngga juga sih. cuma mau invest aja


Bandingkan dengan yang ini.. rasakan bedanya
mr.B : gw mau produksi bioethanol ah..
saya : loh kenapa?
mr.B : abis udah ada buyer yang mau, tinggal kontrak maka beres
Udah pasti untung kan?

atau yang satu ini
Mrs.C : Mas, karyawan mas kan ada 30 orang, saya yang bikin catering nya deh. Dijamin lebih murah, sehat, enak. Saya belum punya usaha apa2 nih mas.
saya : Ya, kenapa enggak
Udah pasti untung kan?

ditambahin deh
Mr.D : Mas, kan warnet ada belasan, ditambah ada ISP sama konsultan, gimana klo yang suplay komputer dan hardware saya aja. Saya jamin lebih murah, servis dan purna jual lebih memuaskan
saya : ya kenapa ngga
Udah pasti untung kan?

Gimana, ada perbedaan kan?
Yang fokus sama produksi sepertinya lebih gambling dan berisiko. Model seperti inilah yang sering dianut oleh teman2 kita. Dan salah satu penyebab terbesar kegagalan berbisnis.

Sementara 3 ilustrasi terakhir adalah orang2 yang fokus sama demand, baru setelah itu mikirin produksi dan lain2. Orang2 seperti inilah yang memastikan kemenangan sebelum bertarung.

Itulah mengapa Bob Sadino pada awalnya door to door jualan telur ayam. Karena saat itu (selain kurang modal tentunya), permintaan yang ada hanyalah yang dari rumah ke rumah. Jadi ga perlu kan bermodal ribuan peti telur. Orang permintaannya baru tetangga sekitar. Jadi utilitas modal tinggi, penggunaaan modal menjadi efisien, perputaran uang pun cepat. Yang begini ini nih!

Itulah mengapa Adzan (gaya dikit ah) berani bisnis ISP internet provider. Dulu kita berani bisnis ISP karena kita sudah ada "modal" 10 warnet lebih plus warnet-warnet rekanan yang siap berlangganan dengan kita. Dan saat itu kita sedang mengarahkan rudal-rudal marketing kita ke corporate.

Semoga tulisan ini menjawab pertanyaan2 seperti
"Mau bisnis apa ya.."
"Mulai darimana ya.."
"Gak punya modal nih.."

Atau menjawab pertanyaan2 seperti
"Kok bisnis si A bisa ancur ya, padahal kan dia dekat dengan suplier nya blablabla..."

Karena informasi tentang permintaan itu yang "mahal"
kalo kita udah tau info tentang kebutuhan suatu produk barang/jasa,
dengan mudah kita mencari calon suplier2 kita. Bisnis kita pun sudah hampir bisa dipastikan untung.

Nah nanti kalo permintaan sudah menjadi banyak, pasti urusan produksi dan keuangan bisa menyesuaikan dengan sendirinya. Produksi bisa di outsource, keuangan bisa ke bank. wong ada permintaan ya ga

Beda klo dari awal kita mentingin produksi. Permintaan belum tentu ada. Akhirnya gulung tikar deh karena produk kita ga ada yang beli. Sementara overhead tinggi

Sekali lagi mohon dicatat
(sebenernya ini pesen buat diri sendiri yang juga sering kegelincir disini)
Jangan silau dengan aspek Produksi!
Tapi pastikan Permintaan!

Smoga bisa mengubah mindset kita, bahwa bisnis itu gak perlu modal uang besar. Karena diri kita sendiri lah modal terbesar. Perbanyak silaturahmi, jaga amanah.

Smoga berguna

Silaturahmi dengan Ina Cookies (Terima Kasih Bu Betty dan TDA Bandung)

Berangkat Jam 12.30 dari Jakarta menuju Bandung, bersama istri dan Dendy (Pemilik Bengkel Mobil Pelita) hingga tiba 14.30 di Lokasi BuahBatu. Wah ternyata enak ngabuburit disini, ga panas kayak di Jakarta.

Begitu parkir mobil langsung disapa Pak Eddy Adji, selamat ya Pak atas ISMBEA award nya. Di dalam langsung disapa dengan sapaan ramah khas bandung. Ada Pak Sigit, Pak Jati, Pak Dodi, Kang Agah, Kang Agus Mupla, Pak Fauzi dan Keluarga, Mbak Lulu (dari Jakarta juga nih), Pak Arif, Pak Eko V, Pak Eko lagi hehehe.. Coba ada Pak Eko June juga, dan tentu saja tuan rumah yang sangat hebat, ibu Betty.

Setelah Pak Fauzi menceritakan tentang sejarah TDA, Pak Budi Purwanto memberikan sedikit coaching tentang entrepreneurship. Pak Budi menjelaskan bahwa semua harus berjenjang, tidak boleh ada gap/kesenjangan. Sama seperti struktur tanah, jika curam (ada gap besar) maka rawan longsor. Begitu juga struktur piramid kelas ekonomi penduduk Indonesia, yang sangat besar dibawah, tapi mengerucut ke atas. Seperti bangunan yang sangat rapuh dan mudah roboh..

Wirausaha adalah solusinya. Bukan wirausaha yang "kecelakaan" (karena ga dapet kerja), tapi wirausaha sejati. Yang akan menyedot aliran uang dari orang-orang kaya ke bawah. Pak Budi ini prihatin, kebanyakan wirausaha hanya memutar uang dari kalangan bawah juga, sementara pengusaha2 kaya bisa dengan mudah menyedot uang dari bawah.

Contoh, pengusaha kecil buka warteg. Sudah jelas, dari dan untuk orang kecil. uangnya muter disitu aja. Sementara pengusaha kaya membuat televisi, motor dan handphone. Orang2 kecil pun dengan mudah membelinya. Aliran uang dengan mudah tersedot ke atas.

Solusi dari pak budi
- Bikin produk untuk konsumsi orang kaya
- Beli bahan baku dari rakyat
- Menggunakan tenaga kerja dari rakyat kecil

Kemudian dilanjut sharing dari Bu Ina Cookies, Bapak Rahmat (Suami bu Ina), dan Bapak Iyan (Kapten tim Ina Cookies).

Awalnya bu Ina memiliki pabrik industri Jahe Gajah yang sangat besar untuk ekspor ke Jepang. Namun bisnis ini gagal total karena tiba2 pihak Jepang membeli Jahe dari Thailand karena lebih murah. Stres donk..

Bu Ina belajar kue dari kakak iparnya, pelan-pelan jualan door to door ke tetangga, hingga dari 2001 karyawan sekarang menjadi 300 orang.. luar biasa

Pak Rahmat pun bercerita tentang surat AL-Insyirah. Bahwa dibalik satu kesulitan, ternyata ada dua kemudahan. Wah luar biasa sharingnya.

Setelah itu buka puasa..
Enak bener ini buka puasanya. Ayam Gorengnya, plus sumbangan domba dari Bapak Agus Romada, yang dimasak dengan tangan profesional Republik Kuliner ala Kang Agah. Poko'e..Maknyus!

Terima kasih buat teman2 TDA Bandung, spesial buat bu Betty, tuan rumah yang hebat. Jadi pengen ke bandung lagi nih hehehe..
Oiya, foto2 menyusul ya

Sabtu, 06 September 2008

Mengingat Mati, kunci sukses pendiri Apple (I told u)

Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera
lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya
tidak pernah selesai kuliah.

Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini
saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup
saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.

Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik

Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun
saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan
kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah.

Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir.

Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena "kecelakaan"
dan memberikan
saya kepada seseorang untuk diadopsi.

Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka
saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak
lahir oleh seorang pengacara dan istrinya.

Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran ingin
bayi perempuan.

Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya,
mendapatkan telepon larut malam dari seseorang:
"kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat?

Mereka menjawab: "Tentu saja."

Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah
lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat
SMA.

Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi.
Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya
berjanji akan menyekolahkan saya
sampai perguruan tinggi. Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah.

Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya
dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya
pegawai rendahan-habis
untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya.

Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan
bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya.

Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua
saya seumur hidup mereka.

Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik.

Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai
keputusan terbaik yang pernah saya ambil.

Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak
saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai.

Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos
sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya.

Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk
membeli makanan.

Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat
makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya.

Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu
dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga.

Saya beri Anda satu contoh:

Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal
kaligrafi. Di seluruh
penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat
indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya
memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar
jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar
kombinasi kata dan
kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa
keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat
menakjubkan.

Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan
saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer
Macintosh yang
pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang
bertipografi cantik.

Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan
memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk
dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC
yang seperti itu.

Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas
kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah.

Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya
masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala
sesuatunya menjadi gamblang.

Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke
depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke
belakang.

Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan
terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi,
takdir,
jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini
efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.

Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.

Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz
dan saya mengawali Apple
di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun.

Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami
berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan.

Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun
sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30.

Dan saya dipecat.

Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah,
itulah yang terjadi.

Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat
berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya.

Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar.
Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan
dan kami sulit disatukan.

Komisaris ternyata berpihak padanya.
Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.

Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa
dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan.

Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya
-saya gagal mengambil kesempatan.

Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas
keterpurukan saya.

Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari
dari Silicon Valley
.

Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih
menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak
mengubah saya.

Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta.
Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal.

Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari
bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya.

Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai
pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas.

Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.

Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT,
lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa
yang kemudian menjadi istri saya.

Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi
komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi
paling sukses di dunia.

Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan
saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT
menjadi
jantung bagi kebangkitan kembali Apple.

Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin
takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple.

Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya.
Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan
kepercayaan.

Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah
karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus
menemukan apa yang Anda sukai.

Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan
Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup
Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan
sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa
yang Anda sukai.

Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah.
Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya.

Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin
mesra Anda dengannya.

Jadi, teruslah mencari sampai ketemu.

Jangan berhenti.

Cerita Ketiga Saya: Kematian

Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih
berbunyi: "Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari
itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar." Ungkapan
itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun
terakhir,
saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri:
"Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa
yang akan saya lakukan hari ini?" Bila jawabannya selalu "tidak"
dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah.

Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya
temukan untuk membantu membuat keputusan besar.

Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan,
takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian.
Hanya yang hakiki yang tetap ada.

Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk
menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda
tidak memiliki apa-apa.

Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.

Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya
menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas
menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa
itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya
bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan
hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan.

Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala
sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati.

Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit
segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang.

Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga
Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal.

Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut.

Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke
perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan
mengambil beberapa sel tumor.

Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana , mengatakan bahwa
ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa
jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi
dengan operasi.

Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat
saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi.

Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan
yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal
yang berguna:

Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga
pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya.

Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak.
Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari
kehidupan.

Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir
untuk digantikan yang muda.

Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu.

Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain.

Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil
pemikiran orang lain.

Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar
kata hati Anda.

Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan
intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan.

Semua hal lainnya hanya nomor dua.

Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan
hebat yang bernama "The Whole Earth Catalog", yang menjadi salah satu
buku pintar generasi saya.

Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart
Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park , dan dia
membuatnya sedemikian
menarik dengan sentuhan puitisnya.

Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing,
jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid.

Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran
Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan
hebat.

Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi "The Whole Earth
Catalog", dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi
terakhir.

Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda.

Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di
pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang.

Di bawahnya ada kata-kata: "Stay Hungry. Stay Foolish." (Jangan Pernah
Puas. Selalu Merasa Bodoh).

Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka.

Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu.

Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru,
saya harapkan Anda juga begitu.

Stay Hungry. Stay Foolish.

(Diterjemahkan oleh Dewi Sri Takarini, alumni sebuah perguruan tinggi
di Australia )

BONUS :

When you take a risk and step out of the norm, you run the risk and
sometimes you fail.

But you only fail if you give up.

(J Peterman)

Senin, 01 September 2008

Kapan kita punya pemimpin kayak begini

dari eramuslim.com

Kota Madinah masih gelap. Diselimuti malam. Malam masih belum mulai beranjak pagi. Suasananya sepi. Penduduknya terlelap oleh buaian tidur. Hanya suara angin gurun pasir menerpa pohon dan bangunan disertai udara dingin yang menusuk.

Seorang laki-laki berjalan sendirian dikegelapan. Menelusuri lorong-lorong rumah penduduk Madinah. Mungkin ini tak lazim. Tak lazim bagi orang yang tak memiliki tujuan. Langkah kakinya terus menembus kegelapan malam. Tak menghiraukan dinginnya udara malam. Apa yang dicari laki-laki itu? Adakah malam itu begitu penting bagi laki-laki itu? Malam terus beranjak. Sampai laki-laki itu berhenti dan berdiri di dekat sebuah rumah yang kecil.

Laki-laki itu mendengar suara wanita. Dialog antara ibu dan anaknya. Wanita tua itu menyuruh anaknya mencampur susu yang akan dijual dengan air. “Ibunda. Amirul Mu’minin melarang perbuatan seperti itu”, tukas anaknya. “Tetapi, Amirul Mu’minin tidak ada bersama kita”, sahut ibunya. “Kalaupun Amirul Mu’minin tidak melihat kita, bukankah Allah selalu mengawasi kita”, tegas anaknya. Laki-laki yang berdiri dekat rumah itu tercenung, ketika ia mendengar dialog ibu dengan anaknya.

Laki-laki yang berjalan digelapan malam, dan menelusuri lorong-lorong kota Madinah, tak lain adalah Khalifah Umar Ibn Kaththab. Ketika orang-orang terlelap tidur dan istirahat di malam hari, justru ia mengelilingi Madinah, ingin mengetahui keadaan rakyatnya. Tak puas hanya dengan laporan para pejabatnya. Khalifah Umar ingin melihat langsung keadaan rakyatnya. Masih adakah rakyatnya yang tak dapat tidur di malam hari, karena perutnya lapar? Adakah rakyat yang memerlukan bantuan? Wanita-wanita tua, janda, dan anak-anak yatim, tak boleh mereka lapar. Umar rela tak tidur di malam hari. Ia takut kalau-kalau rakyatnya ada yang kelaparan.

Khalifah Umar Ibn Kaththab yang sangat mencintai rakyatnya itu, pikirannya terus dibayangi dialog antara ibu dengan anaknya. Umar benar-benar tersentuh ucapan anak perempuan itu. Kemudian, di pagi hari ia mengumpulkan seluruh anak laki-lakinya, dan menceritakan perihal dialog antara ibu dengan anaknya, yang ia dengar kepada anak-anaknya, ketika ia melakukan kunjungan ke rumah-rumah penduduk di malam hari. Umar menyuruh di antara anak laki-lakinya menikahi anak perempuan itu. Lalu, salah seorang anaknya bernama Ashim, menunjukkan tangan, menyatakan keinginannya menikahi anak wanita itu “Kalau begitu, pergilah dan nikahlah dengannya. Alangkah baiknya engkau datang dengan seorang penunggang kuda yang menguasai bangsa Arab”, ujar Umar.

Ashim menikahi anak perempuan yang bertaqwa dan berbakti itu.Kedua suami-isteri itu menjalani kehidupannya. Lalu, Allah azza wa jalla menakdirkan keduanya mempunyai seorang anak, anak wanita yang diberi nama Layla. Anak perempuan begitu cantik dan lembut. Selanjutnya, Layla menapaki kehidupan, dan mendapat asuhan dan bimbingan dari kedua orang tuanya, yang shaleh, putra Umar Ibn Kaththab. Ketika, Layla mencapai usia nikah, ia dilamar oleh Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam, seorang pembesar dari bani Marwan setelah saudaranya Abdul Malik bin Marwan. Usai akan nikah, Layla dibawa ke istana oleh suaminya, Abdul Aziz, dan bergabunglah antara kemuliaan dan ketaqwaan. Sepasang suami-istteri (Layla-Abdul Aziz) oleh Allah azza wa jalla, dianugerahi seorang anak laki-laki yang lembut, cerah, tampan, dan amat menyenangkan yang memandang. Mereka sepakat memberi nama dengan nama kakeknya al-Faruq Umar Ibn Khaththab radhiyallahu ‘anhu.Akhirnya, di pelataran kehidupan dunia ini, lahir seorang anak laki-laki bernama Umar bin Abdul Aziz, yang terhimpun pada dirinya kemulian dari dua orang, ayah dan ibu, yang masih keturunan Umar Ibn Kaththab.

Suatu hari, Umar Ibn Kaththab bangun tidur dengan perasaan yang bahagia. Lalu, ia berkata:”Alangkah bahagianya sekiranya ada dari keturunanku yang mengisi dunia ini dengan keadilan, sebagaimana dunia ini dipenuhi dengan kedzaliman”, gumamnya. Dalam perjalanan hidupnya, pemuda Umar bin Abdul Aziz, tumbuh di tengah keharuman iman, dan kesemerbakan ilmu. Kala itu, kota Madinah yang suci, masih ada Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa salam. Sehingga, Umar bin Abdul Aziz, masih sempat menimba ilmu dari mereka. Umar bin Abdul Abdul Aziz masih bertemu dengan Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma. “Wahai ibuku, aku ingin menjadi seperti pamanku – yakni Abdullah bin Umar rahdiyallahu ‘anhuma”. Mendengar ucapan anaknya itu, betapa bahagia ibunya. “Engkau tentu akan menjadi seperti pamanmu. Engkau tentu akan menjadi seperti dia!”, jawab ibunya.

Ketika itu, Umar bin Abdul Aziz menjadi Gubernur Madinah, dan ruangan tamunya, selalu ditepnuhi oleh orang-orang yang shaleh, para ulama yang jujur dan ahli syariat. Ruangannya selalu diisi dengan dzikrullah dan diskusi ilmu yang bermanfaat. Sampai, suatu hari pelayannya mengantarkan hendak memukul pelayannya, sebelum dipukul pelayan itu berucap: “Wahai Umar! Ingatlah kepada malam yang paginya menjadi kiamat”, ucap sang pelayan. Kala mendengar ucapan pelayan itu, Umar bin Abdul Aziz, lalu berubah total. Seluruh hidup berubah. Ia tinggalkan segala bentuk kemewahan. Makanan yang lezat, pakaian yang indah, yang terbuat dari sutera, ia tinggal kenikmatan duniawi.

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah meriwayatkan sebuah hadist: “Sesungguhnya, Allaha Tabaraka wa Ta’ala akan membangkitkan pada setiap seratus tahun oran yang memperbaharui (mujaddid) terhadap agama bagi umat ini”. Selanjutnya, Imam Ahmad menyatakan: “Kami melihat seratus tahun pertama, ternyata Umar bin Abdul Aziz”, tambahnya.

Umar telah menthalak dunia dengan talak tiga (talak ba’in). Ia telah meninggalkan sebab yang mengantarkannya kepada kesenangan dunia. Ia telah memuntahkannya. Ia tidak membuat bangunan, dan tidak menyusun batu bata di atas batu bata yang lain. Ia orang yang sangat lembut hatinya. Lekuk matanya terus mengalir bulir-bulir air mata. Umar selalu inga akan kematiannya. Muqatil bin Hayyan rahimahullah bercerita: “Aku pernah shalat di belakang Umar bin Abdul Aziz. Ketika ia membaca ayat “Dan berhentikanlah mereka. Sesungguhnya, mrekaakan ditanya “. Dan, ayat itu diulang-ulang, sampai Umar tak mampu melanjutkan bacaannya, karena menangis.

Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sangatlah pendek. Hanya kurang dari dua tahun. Tapi, seluruh negeri mendapatkan keadilan. Bahkan, ketika menjelang usainya ramadhan, tak lagi ditemukan di seluruh negeri, rakyatnya yang berhak mendapatkan zakat. Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah yang alim, adil, dan ahli zuhud.

Ketika ia meninggal hanya meninggalkan dua potong baju, yang ia pakai, dan sebuah hambal, yang ia gunakan menerima tamu. Padahal, dia seorang khalifah. Wallahu ‘alam.