Rabu, 22 Agustus 2007

Cuma di TDA bisa begini (by pak jonru)

(*note: TDA = tangan di atas, istilah untuk orang yang telah menjadi pengusaha. Selain itu TDA adalah sebuah komunitas pengusaha. TDB = tangan dibawah, istilah untuk orang yang masih menjadi karyawan)

Cuma di TDA bisa begini

"Perkenalkan nama saya A. Saya sebenarnya masih TDB. Malu deh."

"Maaf, ya. Saya belum punya kartu nama TDA. Saya baru bisa memberikan
kartu nama TDB saya. Duh, malu banget rasanya."

Ucapan-ucapan seperti itu menjadi demikian akrab di telinga saya sejak
bergabung dengan TDA.

Baru di TDA-lah saya menemukan orang-orang yang merasa malu karena
ketahuan masih TDB. Padahal mereka mungkin bekerja di perusahaan
ternama, dan gajinya pun cukup besar.

Di tempat lain, kita justru sering melihat orang2 yang merasa bangga
dengan status mereka sebagai karyawan.

"Saya bekerja di Telkom," ujar mereka dengan bangganya (silahkan ganti
kata Telkom ini dengan Astra, Bank Mandiri, atau nama-nama perusahaan
besar lainnya).

Apakah mereka ini bangga pada diri sendiri?

Menurut saya tidak! Dengan mengucapkan kalimat seperti itu, mereka
justru sedang membanggakan perusuhaan tempat mereka bekerja.

Tanpa sadar, mereka juga sebenarnya sedang merendahkan diri sendiri.
Sebab ucapan seperti itu lebih kurang bermakna, "Saya bukan siapa-siapa.
Perusahaan saya jauh lebih hebat daripada saya."

Baru di TDA-lah, saya menemukan orang-orang yang malu berstatus sebagai
karyawan.

Dan rasa malu ini merupakan sesuatu yang sangat baik. Sebab di balik
rasa malu itu pasti tersimpan sebuah motivasi, "Saya harus SEGERA
menjadi TDA!"

Setuju?

Wassalam

Jonru
http://www.jonru.net