Sabtu, 01 September 2007

Kalo bisa cashflow yang positif, ngapain jg milih negatif !

Mau buka bisnis/usaha? tapi tiap bulan nombok? wah, jadi kita yang membesarkan usaha donk! padahal kan harusnya usaha yang membesarkan kita tul gak...

Robert Kiyosaki pernah mengatakan bahwa financial freedom bisa diraih ketika passive income (inget, sekali lagi passive income, bukan sekedar income apalagi cuma salary) melebihi expenses. Ingat, tekanan nya jelas, passive income! bukan asset, apalagi liability, apalagi gengsi, prestise, nafsu dan lain sebagainya..

Jadi ketika ada tawaran atau peluang bisnis datang, pastikan Feasibility Study yang mumpuni. Jangan asal nafsu. Ungkapan-ungkapan seperti
"Yang penting coba dulu, masalah untung rugi belakangan"
"Ah judulnya gue bisa punya toko di mall. Ini suatu prestasi buat gue. Ga peduli deh nih usaha untung apa ngga"
"Feeling gue sih kayaknya bakal rame nih. Rugi-rugi diawal gapapa. Nanti juga perlahan naik penjualannya"

Sekarang misalkan kita disuruh memilih, ada suatu bisnis yang jelas-jelas menguntungkan, dan ada bisnis lain yang belum pasti keuntungannya, bahkan malah sudah pasti rugi di awal-awal pembukaan. Kita harus obyektif, dan sedikit oportunis (ya namanya juga pengusaha). Inget, jangan pernah jatuh cinta dengan obyek bisnis, tapi jatuh cinta dengan transaksinya. Misalkan kita mendapat peluang buka toko di mall, jangan kita silau dengan mall nya, tapi cermati untung-rugi nya prospek nya dll. Jika ada peluang properti, jangan pernah jatuh cinta dengan bangunan nya, tapi dengan transaksinya. Transaksi haruslah menguntungkan.

Sekali lagi, jika ada peluang yang menawarkan cashflow/passive income yang positif, itu jelas lebih baik daripada yang negatif (ya iyalah...). Semudah itu, tapi banyak dari kita yang sering terkena perangkap.

Jujur, dulu ketika saya mendapat tawaran buka toko komputer di salah satu mall, saya silau sama obyek bisnis. Kapan lagi punya toko komputer di mall?

Akhirnya saya bayar tanda jadi, dan kemudian baru bikin business plan. Ternyata menurut perhitungan saya, bisnis ini akan merugi alias cashflow negatif karena mall tersebut masuk kategori sepi. Daripada terus merugi (baca:nombok) lebih baik kehilangan uang tanda jadi saya. Bener-bener ga seberapa dibanding uang yang harus saya suntik setiap bulan nantinya. Belum lagi tenaga dan pikiran yang saya korbankan...

Mending juga usaha yang walaupun cashflow kecil, tapi jelas-jelas dapat untung dibanding cashflow yang negatif tanpa ada kejelasan kapan menjadi positifnya. Sekali lagi, jangan jatuh cinta sama obyek bisnis melainkan dengan transaksinya.

Smoga berguna

Tidak ada komentar: