Bahkan orang sekaliber nabi pun tetap berdoa..
ketika senang, ia tetap mengingat Allah, maka Allah pun mengingatnya ketika susah..
berikut ini adalah tafsir dari Ibnu Katsir yang saya ketik ulang..
smoga berguna :)
Surat Ash-Shaaffat (139-148)
Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul : 139
(ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, : 140
kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undia : 141
Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.: 142
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, : 143
niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. : 144
Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. : 145
Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. : 146
Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. : 147
Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. : 148
Kisah mengenai Yunus a.s. telah diuraikan dalam penafsiran surah al-Anbiyaa. Dalam hadits Bukhari dan Muslim diterangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidak layak seorang hamba Allah mengatakan bahwa aku ini lebih baik daripada Yunus bin Matta."
Allah SWT berfirman, "ketika dia lari ke sebuah kapal penuh muatan, kemudian ia mengundi, lalu ia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian." Hal itu terjadi demikian, tatkala kapal tersebut telah dibuat oleng oleh ombak laut, maka untuk menjaga kestabilan kapal, salah seorang dari penumpangnya harus menceburkan diri ke laut.
Maka mereka pun segera mengundi siapa yang harus menceburkan diri, agar muatan kapal sedikit berkurang dan menjadiringan. Sebanyak tiga kali ternyata undian itu jatuh ke tangan Nabi Yunus a.s. Maka dia pun segera melucuti pakaiannya dan mencebrkan dirinya ke laut.
Tiba-tiba dia dimakan oleh ikan besar yang telah diperintahkan oleh Allah untuk tidak mengunyah dagingnya dan tidak meremukkan tulangnya.
Di saat Nabi Yunus telah berada di dalam perut ikan besar tersebut, dia mengira bahwa dia telah mati. Kemudian dia menggerakkan kepalanya dan melonjorkan kedua kakinya dan ujung-ujung kakinya. Ternyata dia masih hidup. Maka ia pun segera berdiri dan shalat di dalam perut ikan itu.
Dan di antara yang dibacanya ketika berdoa adalah, "Wahai Tuhanku! Aku telah menjadikan masjid di tempat yang tidak akan pernah dicapai oleh manusia mana pun." Para pakar sejarah berselisih pendapat tentang lamanya tinggal di dalam perut ikan.
Mujahid mengatakan, " Ikan tersebut menelannyaa di waktu pagi dan memuntahkannya kembali di waktu sore." Ada juga yang berpandapat lain. Dan berpandapat lagi. Dan berpendapat lain lagi... Hanya Allah saja yang mengetahui lamanya.
Firman Allah SWT,"Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya dia akan tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit." Maksudnya, kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang menegakkan shalat.
Namun sebagian di antara mufassir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan "mengingat" dalam ayat ini adalah seperti yang dikemukakan firman Allah SWT,"Maka ia menyeru dalam kegelapan,"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami kabulkan permintaannya dan Kami menyelamatkannya dari kesedihan. Dan demikianlah orang-orang yang beriman."
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Yazid ar- Raqasyi bahwa dia pernah mendengar dari Anas bin Malik --dan aku mengetahui Anas memarfukan kepada Rasulullah saw.--, "Sesungguhnya tatkala terpikir oleh Yunus a.s. untuk berdoa dengan kalimat-kalimat ini sedang dia berada dalam perut ikan besar, maka ia berdoa, "Ya Allah, Tidak ada Tuhan melainkan Engkau semata. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang zalim.'
Lalu doa tersebut sampai di bawah Arasy.
Para malaikat berkata,"Ya Tuhanku, ini adalah suara lemah yang dikenal dari negeri yang jauh dan terasing."
Allah SWT bertanya,"Apakah kalian mengetahui?"
Mereka mengatakan ,"Wahai Tuhanku, siapakah dia?"
Allah menjawab,"Dia adalah hamba-Ku,Yunus."
Mereka berkata,"Hamba-Mu Yunus yang tiada hentinya diangkat baginya amal perbuatan yang diterima dan doa yang dikabulkan?"
Mereka mengatakan, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menyayangi hamba-Mu yang rajin beramal ketika senang, hingga Engkau selamatkan dia ketika ditimpa bencana."
Allah menjawab, "Tentu saja."
Maka Allah menurunkan perintah kepada ikan besar itu, dan ikan pun memuntahkannya di tanah yang tak bertumbuhan."(Yazid ar-Raqasyi adalah perawi dha'if).
Firman Allah SWT, "Kemudian Kami lemparkan ia ke daerah yang tandus, sedangkan dia dalam keadaan sakit."
Yaitu melemparkan ke suatu daerah yang tiada bertumbuhan dan dia sendiri dalam keadaan sakit, lemah badan, seperti bayi yang baru lahir dari perut ibunya.
"Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu." diriwayatkan dari Ibnu Masud dan Ibnu abbas, juga dari yang lainnya bahwa yang dimaksud dengan "yaqthin" adalah pohon labu. Sebagian dari mereka menyebutkan bahwa pohon labu ini mempunyai beberapa keistimewaan dan faedah yang banyak. Di antaranya, pertumbuhunnya yang sangat cepat, daunnya dapat dijadikannya sebagai tempat berteduh karena bentuk pohonnya yang sangat besar, kelezatan rasanya, dan pohon ini tidak pernah didekati oleh lalat.
Firman Allah SWT, "Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih." Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ubay bin Kaab bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang firman Allah, "Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih,"
maka Rasulullah menjawab,
"selebihnya itu adalah dua puluh ribu"
Firman Allah SWT, "Lalu mereka beriman" yaitu kaum yang didatangi oleh Nabi Yunus AS tersebut semuanya beriman,
"Karena itu, Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu," Yaitu, sampai ajal mereka datang.
Hal ini seperti firman-Nya, "Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu yang telah ditentukan." (Yunus : 98)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar