Sabtu, 28 Januari 2012

Kesabaran


Jaman dahulu di china ada hakim bernama Wang Wenzheng yang terkenal dengan kesabarannya. Keluarganya pernah mengujinya dengan menghidangkan makanan sop daging yg ditambah kotoran diatas nya. Dengan tenang ia hanya memakan nasi nya saja, tidak menyentuh sop nya.

Tetangga nya pun pernah menumpuk bahan bangunan di pintu depan rumah Wang, hingga ia hanya bisa memasuki rumah lewat pintu samping yg kecil hingga harus membungkukan badannya.

Di Jazirah arab 14 abad yang lalu, ada Muhammad SAW yang tersohor dengan kesabarannya. Ada orang yang begitu membencinya, hingga menaruh kotoran dipunggung beliau ketika shalat di Kabah. Ia membalasnya dengan kebaikan, dengan menjadi orang pertama yang menjenguk sang pendengki ketika ia jatuh sakit.

Juga cerita tentang pengemis tua yang buta, yg setiap hari selalu sumpah serapah menghina nya, mencaci nya, justru ia balas dengan memberikan sedekah secara diam2 kepada pengemis itu yg tidak mengenalinya. Bahkan Muhammad SAW menyuapinya dengan makanan. Hingga ketika Muhammad SAW wafat, pengemis tersebut baru menyadarinya, karena orang yang biasa menyuapinya sudah tidak ada.

Ketika ajakan dakwah lembutnya itu ditolak secara kasar, bahkan ditimpuki di sebuah kota Thaif, Beliau malah berdoa, “Allahummahdii qawmii fainnahum laa ya'lamuun” (Ya berilah petunjuk kepada kaumku ini, karena sesungguhnya mereka tidak tahu apa-apa).

Menjadi sabar memang berat, penulis sendiri termasuk orang yg masih jauh dari sifat sabar. Tapi sifat sabar selalu menghasilkan output yg manis. Jika kita selalu berpikir positif, dan penuh kasih sayang, akan lebih mudah untuk mempunyai sifat agung ini.

Sabar itu terkait visi. Dulu penulis pernah cerita seperti ini. Ketika nama kita dipanggil di sebuah panggung, untuk menerima hadiah 100 Milyar misalnya. kita berlari2 ke panggung untuk menerimanya tentunya. Di satu anak tangga yg kita lewati, ternyata ada sebuah paku, dan kaki kita tertancap paku tsb. Percayalah, paku itu tidak akan terasa sakit, karena fokus kita ke hadiah 100 Milyar. baru ketika dirumah, kita akan merasakan sakitnya hehe. Semua itu karena visi kita yg jauh dan luas. Saat itu kita bisa bersabar dengan rasa sakit akibat paku tsb bukan :)

Atau ketika kita memecahkan bisul. tentu rasanya sakit. Tapi mengapa kita tetap melakukannya? padahal tahu akan sakit rasanya? Yes, karena tahu bahwa sesudah sakit itu maka akan sembuh, dan bisulnya hilang. Sabar itu indah bukan?

sabar juga terkait "jam terbang". orang sukses yg dulunya biasa hidup susah, biasa makan nasi plus sambel tok, maka ketika "jatuh" akan lebih sabar untuk kembali makan nasi plus sambel hehe.. beda dengan orang yg sama sekali belum pernah hidup susah.

Nah, ceritanya ada kejadian seorang teman kuliah mau membeli emas antam di plasaemas milik penulis. berhari-hari email, menanyakan tentang jaminan.
berikut kata2nya, "Saat ini gw berencana investasi emas. Masalahnya gw kan calon customer baru. Gw ga berani langsung transfer. Lo sebagai penjual bisa ngejamin kan ya?! :)" "dinar.1 buah.delivery" yes saya tekankan lagi, seorang TEMAN kuliah dan cukup akrab, bahkan sering main ke tempat kos penulis dulu :)

Tentunya wajar, dan sangat manusiawi jika reaksi pertama kita adalah kekecewaan dan sedih dalam hati.
- what? temen kuliah bisa bilang begini? padahal ada orang yg penulis tidak kenal saja berani beli emas untuk dikirim ke luar kota.
- ada juga orang yg membeli emas pecahan 1kg main transfer, dll..
- transaksi kami menembus 1kg emas setiap harinya, masa iya mau merusak reputasi hanya karena 1 dinar saja.. masa iya mau kehilangan 1kg/hari hanya karena 1 dinar..
semua pemikiran itu hanya terucap dalam hati, sambil lisan berkata "sabar.. sabar.. sabar..." dan pena/keyboard menulis "maaf.. maaf.. maaf.."

Tapi harus bersikap positif, karena ini tantangan dan peluang. bahwa Plasaemas harus lebih meyakinkan pelanggannya, untuk layak dipercaya. Alhamdulillah semua yang pernah membeli di plasaemas tidak pernah ada yg kecewa. Saat itu kami hanya meminta maaf atas ketidaknyamanan..

Awal email beliau 22 Januari, hingga 27 Januari masih terus rutin email tentang cara bertransaksi yg menurut beliau tidak nyaman, dan tidak ada jaminan :) (fiuhhh.. latihan jadi customer service memang berat.. bisul nih bisulll.. abis pecah pasti enteng hehe)

Kebetulan beliau sepertinya tidak tahu bahwa web plasaemas yg lebih aktif pada saat ini adalah yg di blogspot, sementara yg plasaemas.com masih merupakan data2 lama. Call center/sms plasaemas masih merupakan nomor pribadi penulis, bukan nomor customer service. Kesalahan sepenuhnya ada di penulis, dan sekarang sudah diganti dengan nomor customer service dan Pin BB plasaemas.

Alkisah beliau SMS ke nomor HP penulis (yg saat itu masih tercantum di web) menanyakan berapa harga produk dinar. Seandainya saja beliau SMS ke nomor hp Customer Service (0857-1142-6352 atau Pin BB 20DB6707), pasti dibalas, apapun pertanyaannya. Maklum, setiap hari hampir ada puluhan SMS masuk ke penulis untuk hanya sekedar bertanya harga, jadinya tidak bisa dijawab satu persatu. Tapi kalau bertanya ke nomor Customer Service, semua pasti dijawab.

Di hari yg sama, dengan pelaku yang berbeda tentunya, penulis dikabari oleh Customer Service bahwa ada teman sekolah penulis dulu yang baru saja transfer 40 dinar sekaligus tanpa meragukan tentang jaminan dll. Padahal di masa sekolah dulu, tidak pernah bertemu sekelas. Miris banget, disatu sisi ada pelanggan yang kurang begitu dekat, tapi begitu percaya. disisi lain ada sahabat masa kuliah dulu, tapi justru belum mempercayai kita.

Yes, latihan kesabaran.. yang bisa kita lakukan hanyalah minta maaf dan minta maaf.. dan sahabat kuliah saya itu, sampai sekarang belum juga membeli 1 keping dinar nya, karena ketidakpercayaannya, dan kekecewaannya.. hehe.. gpp ya, semoga bisa dapet penjual dinar lain yang lebih murah dan terpercaya :)

Ini adalah tantangan yang harus kami jawab, walau saat ini alhamdulillah pengiriman plasaemas selalu penuh setiap harinya, namun kami harus improve lebih baik setiap hari nya. Termasuk membenahi masalah trust ini.

Ke depan, setiap pengiriman emas, kurir kami akan menawarkan voucher, yg akan ditukar dengan foto anda yg berpose dengan emas dan voucher dari kami. dengan sangat hormat, kami mohon dukungan dan doa nya...

Sekaligus evaluasi, betapa kepercayaan pelanggan selama ini adalah MAHAL harganya, dan tidak akan kami sia-siakan.. untuk itu kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk ratusan pelanggan yang sudah mempercayai kami..

Terima kasih juga untuk sahabat kuliahku, yang telah mengikatkan kami untuk tetap berusaha selalu lebih baik dan lebih sempurna setiap harinya..

Bersabarlah, dan raih kemenangan!

Salam,
@adzan_
adzan101.blogspot.com

Jumat, 27 Januari 2012

Bermain cashflow 101 game


Jatahnya nulis santai…

jadi ceritanya kemarin berkali2 tanding game cashflow sama tim Plasaemas . Hampir setiap minggu ketika mengadakan pertandingan Cashflow101.

Bagi yang belum pernah, Cashflow101 adalah game simulasi keuangan, untuk mencapai Financial Freedom. Pada lingkaran kecil, kita berkutat dalam kehidupan sehari2. Gajian (pay check), mendapat opportunity (small/big deal), kena apes (bayar ini itu), hingga bertemu pasar atau the market.

Tujuannya adalah mengumpulkan pasif income yang banyak, hingga melebihi expense atau pengeluaran bulanan kita. Maka kita bisa lompat ke lingkaran besar alias fast track.

Game ini sangat bagus, namun sebagai pelaku bisnis, penulis melihat ada beberapa hal yang mungkin kurang dijelaskan dengan baik oleh mbah Kiyosaki sang pencipta game.

Pertama, game ini cocoknya untuk pegawai yang sedang berusaha memiliki bisnis. Atau kalau meminjam istilah komunitas tangandiatas, cocok untuk yang amphibi. Karena peranan yang kita mainkan, semua nya profesi dengan gaji. Hanya ada dokter, yg tergolong self-employed.

Terus apa pengaruhnya? ya karena profesi nya sekretaris, janitor, dll, akhirnya dana sisa tabungan “hanya” dibelikan untuk rumah, saham, emas (tapi kok ga ada yg jual emas antam kyk Plasaemas ya hehe), dan juga untuk membeli bisnis. Tidak ada opsi membangun bisnis, atau mengembangkan bisnis. Misalkan peranan awal sebagai pelaku UKM. Tapi mungkin karena itulah game ini mendunia, ya karena lebih banyak yg berstatus karyawan.

Kedua, game ini harusnya lebih menjelaskan tentang makna pasif income. karena banyak sekali masyarakat yang tersesat dengan istilah pasif income ini. Pemahaman sesat itu adalah ketika menyamakan pasif income dgn pendapatan “gratis”. Kita bisa jalan2, uang mengalir sendiri ke rekening…

Padahal penulis yakin sekali, bahwa yg dimaksud pasif income oleh mbah Kiyosaki bukanlah yg seperti itu. pasif income adalah lawan aktif income. aktif income adalah ketika kita mendapat income hanya ketika kita aktif, kalau tidak aktif ya tidak dapat income. Misalkan pendapatan pegawai, karyawan, dokter, pengacara.

Nah, pasif income itu ya hasil dari investasi, misalkan dividen saham, profit sharing bisnis, dll. Tapi bukan berarti kita bisa jalan2, melainkan kita harus tetap produktif. Misalkan meningkatkan kinerja perusahaan, supaya pasif income bertambah besar. me-leverage portofolio investasi. Bahkan jika tidak ada kerjaan sekalipun, ya duduk aja standby di toko/kantor/bisnis kita. Misalkan kita punya toko furniture, walau karyawan sudah banyak, ya bagusnya kita tetap ada di toko tsb untuk membantu karyawan yg ada. Walau sebenarnya bisa menjadi pasif income.

Tapi overall, game ini sangatlah bagus dan penulis rekomendasikan. Menumbuhkan keberanian, dan mimpi.. seolah2 mudah untuk mencapai target dan tujuan. membangun motivasi untuk berkarya. So, ada yg minat untuk tanding bersama penulis? yuk kalau ada 4 orang minat, kita main bersama. mention aja twitter @adzan_ ya..

Salam,
@adzan_
adzan101.blogspot.com
plasaemas.com

Kamis, 26 Januari 2012

Efektif dan Efisien


Suatu saat Zhuge Liang sang penasehat kerajaan Shu, menuju negara Wu untuk mengajak koalisi menghadapi kerajaan Wei. Jenderal negara Wu, Zhou Yu, dalam kondisi terjepit karena akan diserang negara Wei. Membutuhkan 10.000 anak panah untuk berperang.

Zhuge Liang menyanggupi untuk membantu membuat 10.000 anak panah. Bahkan membuat surat kontrak, akan menghabisi nyawa nya sendiri jika 3 hari tidak selesai mengerjakan pembuatan 10.000 anak panah itu. Suatu hal yang sangat tidak mungkin, dan membuat Zhou Yu tercengang.

Yang dilakukan Zhuge Liang hanyalah menggunakan kapal2 umpan, untuk memancing panah2 dari kapal musuh. kemudian kembali ke kerajaan Wu dengan membawa lebih dari 10.000 anak panah. Langkah yang sangat Efektif (tepat sasaran) dan Efisien!

Apa bedanya efektif dan efisien? menurut penulis, efektif itu adalah ketika kita menyerang atau memukul sasaran tepat di sisi terlemah nya hingga tercapainya sebuah target. Sementara efisien adalah menggunakan resource seminimal mungkin untuk mencapai target. atau bisa jadi, memukul lawan menggunakan tangan orang lain :)

Kembali ke topik bisnis, kita bahas Efektif dulu ya

contoh simple, ketika anda meminta modal kepada orang lain untuk membuat warnet dengan konsep profit sharing. Sementara yang anda mintai modal adalah pebisnis warnet yang memiliki belasan cabang. Efektif kah permintaan modal anda? hehe.. jangan ketawa dulu, ini bener2 pernah kejadian.. penulis pernah diminta modal oleh seseorang untuk bisnis warnet, dimana lokasi calon warnet nya berjarak hanya 1km dari rumah penulis. dan saat itu penulis masih memiliki belasan warnet yang aktif hehe... dan kebetulan orang yg minta modal itu ya terinspirasi bisnis warnet ya dari bisnis penulis juga. ini aseli kenyataan hehe

contoh simple lain, lagi2 www.plasaemas.com. berguna banget nih plasaemas jadi studi kasus berkali2. Pemasangan iklan plasaemas, tidaklah efektif jika di media konvensional (koran, majalah, tv). Lebih cocok di media internet, dimana calon buyer sudah terbiasa dengan transaksi online. Tentu sulit dan repot bagi kita jika harus menjelaskan ke setiap calon pembeli emas, bahwa transaksi beli emas mereka adalah aman. ga semua orang mempercayakan pihak lain (bahkan saudaranya sendiri) untuk beli emas batangan yang harganya puluhan juta. Tapi alhamdulillah, plasaemas bisa dipercaya, dan itu pun tidak mudah. tak terbayang effort nya untuk menjelaskan kepada calon pembeli konvensional yang tidak terbiasa transaksi online

contoh lain lagi ketika kita melihat karyawan yg hobinya telaten dan rapi sama berkas2 dan data2. kemudian kita paksa untuk menjadi sales, padahal ia adalah tipe orang yg pemalu. tentu saja, penjualan tidak akan efektif.

Atau ketika kita mencari partner bisnis. tanpa alasan strategis ajak joinan bisnis, persis seperti kabinet yang gemuk, hanya sekedar membagi2 "kue" bisnis. akhirnya bisnis ga jalan, dan semua dirugikan. Harus benar2 punya alasan kuat ketika kita memilih bisnis bareng.


Efisien

contoh termudah adalah pembuatan sistem keuangan berbasis TI. bayangkan berapa banyak dana, waktu, tenaga, energi yang bisa dihemat kalau semua pencatatan menjadi otomatis dengan bantuan sistem.

atau ketika memilih pos-pos untuk iklan. misalkan pasang iklan di web besar. sekali pasang 10jt per hari. tapi convertion-rate rendah. dari 1jt pengunjung per hari, hanya ada 20 pengunjung yang akhirnya bertransaksi. Sementara ada web2 kecil yang belum terkenal, pengunjung nya hanya ratusan ribu dari web besar tersebut, tapi ternyata yang bertransaksi juga ada 20 pengunjung. Sementara biaya iklan-nya hanya 1jt.

atau ternyata dengan memberikan insentif berupa sistem ketok tular. dengan anggaran hanya 5jt (lebih murah), dibagikan dalam bentuk voucher2 kecil ke pelanggan. Ternyata efektif membuat mendatangkan 50 pelanggan baru. menjadi lebih efisien, karena dengan dana hanya separuhnya, hasilnya lebih baik. Efisien dan Efektif!

Yang penulis heran adalah ketika mayoritas orang baru sreg berbisnis ketika mengeluarkan modal besar. Kalau tidak mengeluarkan modal, ya tidak sreg dan tidak semangat. Padahal seringnya, biaya yg dikeluarkan tidaklah perlu.

Misalkan ada yang berpikir, untuk bikin toko komputer, haruslah punya toko, punya PT, modal besar dsb.. harusnya ditantang balik mindset nya, "saya harus tertantang membuat sesuatu yg tadinya ga ada (nyaris tanpa modal) menjadi ada (profit besar)" dulu penulis membuktikan dengan www.jasakomputer.com benar2 hanya bermodal web, dan sedikit brosur (modal tidak lebih dari 1jt) dalam tahun pertama pendirian bisa mencetak laba diatas 10jt/bulan. Namun sekarang menjadi vakum setelah ditinggal ceo nya yg resign. (kalau ada teman2 yg berminat untuk bekerjasama, menjadi ceo, dsb, bisa kontak saya ya..) intinya bisnis ga mesti dengan modal banyak, yg penting all out.

Oke, kembali ke kisah Zhuge Liang, lihat betapa langkahnya sangat sangat efektif dan efisien, hanya menggunakan sumberdaya yang ada, dan nyaris tanpa modal.

ada tetangga penulis yg terapi jantung rutin, butuh pengeluaran berjuta2 setiap bulannya pada usia yg muda. Nah, alhamdulillah jantung kita sehat, kita sudah "menghemat" jutaan pengeluaran tiap bulan, bukankah itu "modal" berharga?

atau mau kah mata kita dihargai 1 Milyar jika ada yang mau membelinya? Tidak mau? berarti sebenarnya kita sudah punya modal lebih dari 1 Milyar, berupa mata yang sehat. alhamdulillah. Dan masih banyak "modal" berharga kita yg lain, keluarga yang rukun, kesehatan, kebebasan untuk memilih, dll yang sangat mahal harganya. Setuju?

Nah sekarang penulis menantang kita semua (termasuk diri sendiri), bisakah dengan "modal" yang ada sekarang ini, kita menjadi maju dan sukses? Rancang lah strategi se-efektif dan se-efisien mungkin untuk hasil maksimal!

salam
@adzan
adzan101.blogspot.com

Rabu, 25 Januari 2012

Mengelola keuangan sederhana ala hadits Rasulullah (2)


Lanjutan tulisan sebelumnya disini

Sepertiga kedua adalah untuk nafkah keluarga


Sepertinya yang ini ga usah dijelasin dan diajarin, ya habiskan deh jatah yg sepertiga ini. Buat makan, biaya pendidikan, pakaian, cicil rumah, cicil mobil, gadget, dll.

Apa yg menarik dari hal ini? bahwa hadits ini secara tak langsung membolehkan kita untuk membeli pakaian yg bagus, kendaraan yg bagus, rumah yg besar, dll. asalkan proporsi ya hanya sepertiga saja.

Jadi jangan keburu sewot ya klo tetangga misalnya beli mobil, yg menurut kita harganya mahal. langsung kita dengki, bahkan ajak orang lain untuk ikut mendengki. naudzubillah. Padahal yg beli mobil itu sudah mengeluarkan sepertiga sebelumnya yg untuk sedekah :)

bukankah kuda (baca:kendaraan) Rasulullah adalah kuda terbaik? pakaian yg dikenakan Abdurrahman bin Auf juga pakaian yg mahal harganya?

Misalkan anda memilih hidup sederhana, zuhud, itu memang hak anda, dan itu sangat bagus... Tapi memaksa orang lain untuk menjadi seperti anda, dan mencemoohnya, itu tidaklah bijak. Apakah jaman dulu ada yang berani mencemooh gaya perlente nya Abdurrahman bin Auf?

yuk daripada sibuk mengukur orang lain, lebih baik fokus untuk memberikan sepertiga kita untuk sedekah dulu. belajar dan belajar


Sepertiga yang ketiga adalah untuk ditanam kembali (investasi)


"Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung." (HR. Bukhari)

So, sudah jelas ya syarat untuk untung, hari ini harus lebih baik dari kemarin. Artinya selalu tumbuh berkembang (growth). Apa yg sudah kita lakukan untuk terus berkembang? apa yg sudah kita tanam? yg sudah kita investasikan?

Lucunya sebagian besar kita (termasuk penulis tentunya) berharap hari ini lebih baik dari kemarin. Tapi tidak melakukan apa2 yg lebih, tidak meng-investasikan apa2, tidak menanam apa2. Hanya sebatas harapan semu aja, dan terus berharap, hingga usia memakan kita :)

Lucunya lagi, ketika awal2 bisnis, kita meng-"investasi"-kan 12 jam waktu kita dalam sehari, full untuk bisnis. Tapi ketika bisnis menjadi sedikit mapan, kita malah mengurangi "investasi" waktu kita tsb. Bahkan tak jarang meninggalkan bisnis kita seminggu lebih, untuk jalan2 ke luar negeri misalnya. Sebuah penurunan?

Lucunya lagi, bertahun2 berbisnis, tapi aset bisnis ga berkembang. profit pun stagnan, bahkan cenderung turun karena persaingan. Boro2 buka cabang, untuk mempertahankan yg ada dari kebangkrutan aja udah susah banget.

Hoi!! katanya hari ini harus lebih baik dari kemarin! yuk bangkit, walau cuma maju dengan satu langkah kecil. misalkan coba sebarin brosur di lampu merah. Ya apa aja, yg penting ikhtiar harus lebih baik.

sisihkan sebagian keuntungan untuk budget marketing, iklan, branding dsb.. supaya pasar hari esok bisa lebih baik dari hari ini...

buat training, pelatihan untuk karyawan, juga create sistem rekrutmen yg mantap. supaya tim hari esok bisa lebih baik dari hari ini...

jangan lupa anggarkan untuk tim riset development, supaya dapat terobosan baru untuk produk, sales dan lain2. supaya omzet hari esok lebih baik dari hari ini...

contoh simple adalah bisnis penulis www.plasaemas.com, aset emas bulan depan harus lebih banyak dari bulan ini. wajib dipaksakan, walaupun ibaratnya cuma tambah 1gram emas saja. Tapi tetap, ditargetkan tinggi.. misalkan aset bertambah 500gram setiap bulan. (amin kan ya..)

di segala lini, harus ada growth. sesuai hadits pada artikel penulis sebelumnya. China aja pertumbuhannya 9% per tahun, masa pertumbuhan individual kita atau perusahaan kita lebih rendah dari suatu negara. Tul gak :)

Nah, sekarang kita bicara individu, misalkan profesi kita pegawai/karyawan. Sepertiga jatah yg ini bisa digunakan untuk modal bisnis, investasi di bisnis teman, invest di saham, emas batangan atau dinar emas (belinya di plasaemas.com ya hehe), atau invest di properti yg menghasilkan (misalkan ruko, kontrakan petak, dll).

Kalau kita tidak menyisihkan sepertiga yang ini, jangan berharap ada peningkatan penghasilan.. jangan berharap kalau hari esok akan lebih baik..


Kesimpulan

Secara teori memang mudah.

Buat yg income nya ngerasa masih kurang, pasti ngeluh "Lha kalau sudah punya penghasilan 50jt/bulan sih enak bagi2nya. Ini income gw cuma 3jt/bulan, gimana bagi2nya?!"

Semua mulai dari hal kecil kok :)
Maaf bukan maksud menggurui, toh masih banyak yg penghasilannya dibawah 1jt/bulan, tapi masih bisa hidup..
setelah dikurangi bensin, transpor, dll, katakanlah sisa 2,7jt. Nah ya sudah, 900rb saja yang dihabiskan untuk keluarga. kurangi gaya hidup, untuk masa depan lebih baik.. insya Allah bisa cukup.. tapi akhirnya kembali jg ke kita, mau jadi lebih baik atau tidak :)

Buat yg income besar pun juga susah, dan berasa kurang :) (yang punya gaji diatas 40jt/bulan pasti ngangguk2 hehe)
karena gaya hidup pasti mengikuti.. cari rumah yg cicilan nya 10jt/bulan, mobil yg cicilannya 10jt/bulan, jatah untuk makan di resto aja bisa 5jt/bulan. jatah liburan? ga mungkin ke Ragunan kan yg cuma bayar 3ribu perak hehehe.. Nah susah juga kan bagi2nya hehehe...

Jadi ga ada excuse mau penghasilan besar atau kecil, intinya kembali ke kedisiplinan kita.

Percaya deh, nanti merasakan nikmat yg luar biasa karena 2 hal..
1. Karena kenikmatan yg datang setelah kita menunda banyak kesenangan
2. Karena kenikmatan yg datang setelah apa2 yg kita tanam..
itu kenikmatan luar biasa, ketika sekali mencoba, dijamin nagih!

Yuk kita coba, untuk hari esok yang lebih baik..

salam
@adzan
adzan101.blogspot.com

Selasa, 24 Januari 2012

Mengelola keuangan sederhana ala hadits Rasulullah (1)


Ada seorang pria yang sedang berjalan di padang pasir, tiba-tiba dia mendengar suara dari langit yang mengatakan:

“Airilah kebun si Fulan!” Kemudian dia lihat ada awan yang berjalan menuju tempat tertentu, lalu awan itu menumpahkan airnya (air hujan) di sebuah areal tanah yang penuh dengan batu hitam. Di sana ada sebuah aliran air yang menampung air tersebut.

Pria itu terus mengikuti kemana air itu mengalir. Tiba-tiba dia melihat ada seseorang yang sedang berdiri di kebunnya sambil mendorong air itu dengan penyodoknya ke dalam kebunnya. Dia berkata: “Hai hamba Allah! siapa nama Anda?” Dijawab oleh pemilik kebun itu: “Namaku Fulan.” Persis seperti nama yang didengar dari arah awan tadi. Pemilik kebun itu balik bertanya: “Hai hamba Allah! mengapa Anda menanyakan nama saya?”

Dijawabnya: “Aku telah mendengar suara di awan yang menurunkan air ini, suara itu mengatakan, ‘Airilah kebun si Fulan’ dan dia menyebutkan namamu. Apa sebenarnya yang Anda perbuat dengan kebun ini?”

Pemilik kebun itu menjawab: “Kalau itu yang Anda katakan, maka ketahuilah, sesungguhnya aku perhitungkan hasil yang didapat dari kebun ini. Lalu sepertiga aku sedekahkan, sepertiganya lagi aku makan bersama keluargaku dan sepertiga yang terakhir aku kembalikan lagi ke kebun untuk ditanam.”

Dalam riwayat lain dikatakan: “Aku jadikan sepertiganya sebagai sedekah untuk orang-orang miskin, para pengemis dan ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan)”.( HR. Muslim 4/2288 No. 2984 dan Ahmad 2/296.)

Tidak mungkin Rasulullah bercerita seperti diatas, jika tidak ada ibrah/hikmah yang bisa diambil dan dipelajari. Banyak poin2 dan inspirasi yang sangat mengena dan mendasar bagi para pelaku bisnis, dari hadits yg sangat simple ini. Subhanallah.. Allahumma shalli wa salim ala Muhammad...

Penulis jg pernah mendengar kisah, ada seorang tukang bakso yg bertekad untuk naik haji. Setiap pelanggan membayar bakso, dibaginya uang pelanggan tersebut pada 3 kotak terpisah. kotak pertama untuk membeli bahan2 bakso, kotak kedua untuk nafkah keluarga beserta zakat, sedekah, kotak ketiga adalah tabungan haji. Subhanallah...

kembali ke hadits diatas, inspirasi nya adalah dalam mengatur keuangan yang sederhana dan powerful!

Pembagian keuangan pada hadits tersebut tentu saja ketika omzet atau total income dikurangi beban2 perusahaan seperti gaji karyawan, sewa lahan, penyusutan, budget marketing, budget training, dll. atau kalau untuk karyawan, ketika gaji telah dikurangi pajak, ongkos bensin, dll. Kemudian ketemu net-profit. Nah net-profit inilah yang kita pecah menjadi bagian yang masing2 sepertiga.

Sepertiga pertama adalah untuk sedekah
Penulis sendiri diajarkan oleh gurunya, Robbyantono untuk me-wakaf-kan sebagian saham perusahaan. Alhamdulillah, semua perusahaan penulis dari yg IT, hingga www.plasaemas.com telah mengikuti langkah gurunya.

tidak lupa untuk wakaf produktif, misalkan wakaf untuk gerobak mie ayam yg kemudian disewa oleh tukang mie ayam (tentu saja dengan biaya sewa yg murah) dan hasil sewa nya baru, kemudian full di sedekahkan.. dana wakaf yang misalnya 3jt, bisa disulap jadi sedekah 100rb tiap bulan (setelah sebagian disisihkan untuk bisa bikin gerobak baru lagi), dan bisa seumur hidup.. sekaligus membuat lapangan pekerjaan untuk tukang mie ayam... menarik bukan :)

contoh wakaf produktif lain adalah ke kucing. penulis melakukannya ke PrabuCats uang wakaf 10jt, menghasilkan sedekah 500rb tiap bulan. lebih powerful! cukup untuk menyekolahkan gratis anak2 yg tidak mampu... bandingkan jika kita langsung men-sedekah-kan uang 10jt begitu saja, tentunya dalam beberapa hal, wakaf produktif menjadi lebih baik :)

Jatah sepertiga untuk sedekah ini (atau 33,33%) setidaknya 10% digunakan untuk wakaf (sukur2 bisa lebih :) ). tapi sebisa mungkin memilih wakaf yang produktif. dan 3,33%-nya untuk zakat (supaya angka nya genap). Sisanya 20% dilarikan kemana? Jangan buru2 kepikiran lembaga ZIS ya.. lihat dulu sekeliling kita :)

Inget lho, sedekah yang paling utama adalah untuk orang2 terdekat kita. Dalam hal ini adalah tetangga dan juga kerabat (saudara). Bersyukurlah kalau ada tetangga yg ketok pintu rumah kita untuk minta sedekah atau berhutang, karena kita tidak perlu capek lagi menyalurkan dana :)

Bantu kerabat yang terlilit hutang. tentu saja kerabat harus membayar kembali ke kita, tapi tanpa bunga ya. Ibaratnya mereka dipinjamkan sama dana "umat". nah setelah dikembalikan ke kita, bantu lagi deh tetangga/kerabat yang berhutang. Jadi semacam dana abadi umat versi kecil..

Kalau sudah tidak ada tetangga/kerabat yg membutuhkan bagaimana? Alhamdulillah, bisa salurkan ke yg produktif. misalkan bikinkan majlis talim di lingkungan kita, atau pinjaman lunak buat pedagang2 gerobak yg mau membayarkan gerobak sewa nya yg milik majikan, dll. kalau duit nya masih sisa banyak? bisa juga beli ambulan gratis, perpustakaan gratis lengkap dgn internet, dll.. banyak pokoknya :)

Lalu bagaimana jika kita sendiri yg punya hutang? misalkan di masa lalu pernah mengalami kebangkrutan besar, meninggalkan banyak hutang. Nah, si 20% ini jg bisa kok untuk bayar hutang masa lalu kita yg "nyangkut". karena membayar hutang itu hukumnya wajib. Dan bisa menjadi sebab penghalang masuk surga. nah lho! asal bukan buat bayar cicilan mobil, rumah, TV, HP ya....

atau bisa jadi kita butuh duit mendadak, misalkan anak sakit butuh biaya perawatan, atau ada tagihan perusahaan belum terbayar, no problemo.. dana ini juga bisa kita pinjam sementara. tapi ya nanti tetap dikembalikan. Asik kan jadinya punya dana "cadangan" :)

Pasti asik kan berpetualang dengan dunia wakaf dan sedekah.. Udah ganjarannya berlipat (hingga 700 kali lipat), juga bikin hati tenang. Apalagi jika dilakukan berjamaah...

Gimana kalau kita mulai bulan ini? hari ini? sisihkan sepertiga income bersih untuk urusan zakat, sedekah, wakaf.. setuju?

Nah, bagaimana sepertiga yg kedua dan ketiga? Lanjut besok ya..

Salam,
@adzan
adzan101.blogspot.com

Senin, 23 Januari 2012

Determinasi!


Sepotong adegan dari kisah di era Tiga Kerajaan (Sam Kok) dimana Liu Bei sedang merayu seorang guru pertapa terkenal bernama Zhuge Liang. Liu Bei sadar, untuk meraih kemenangan, ia harus merekrut orang2 terbaik. Saat itu Zhuge Liang adalah salah satu orang jenius dalam segala hal, yg telah melepaskan diri dari urusan "keduniawi-an".

butuh 3 hari untuk Liu Bei, berdiri memohon di depan rumah Zhuge Liang, untuk memintanya menjadi ahli strategi negara Shu. Karena determinasi tinggi ini, akhirnya Zhuge Liang mau mendengarkan Liu Bei, dan akhirnya menerima pinangannya. Sang Naga Tidur ini akhirnya menorehkan tinta emas, dan namanya tercatat sebagai salah satu ahli strategi terbaik sepanjang sejarah manusia.

Yes, 3 hari untuk seorang penguasa kerajaan Shu, untuk merendahkan diri, meminta2, mempertaruhkan segalanya, termasuk harga diri. Suatu determinasi yang sangat hebat..

Mungkin anda tidak mengenal nama Chung Ju yung..
tahun 1931 lulus sekolah dasar, dan setelah 3 kali percobaan, pada tahun 1932 kabur dari kampung halamannya. walau sempat "tertangkap" ayahnya, ia bersitegang dan mengatakan bahwa ia tidak mau menjadi petani miskin, bertekad merubah nasib.. Pemuda Korea ini akhirnya memulai karir sebagai kuli bangunan di kota.

Setelah modal terkumpul hasil kerja keras, ia membuka toko kelontong. Tapi kembali apes, ketika Jepang menyerang China, tokonya pun terkena imbas, dan harus ditutup. Ia terpaksa tinggal kembali ke desa untuk sementara waktu. Hingga ketika 1940 dengan tabungan tersisa dan pinjaman customer, ia membuka bengkel mobil.

Apes datang lagi, baru 5 hari dibuka, bengkel nya terbakar. Dengan determinasi tinggi, sisa sumberdaya yg ada dimanfaatkan, hingga akhirnya bisnisnya bisa berjalan walau tertatih. Itu pun sering mendapat "gangguan" dari polisi Jepang.

Nasib sial kembali menghampiri, pada tahun 1941 Jepang melancarkan perang Pasifik. Jepang mengeksploitasi sumberdaya, termasuk dari Korea. Banyak perusahaan gulung tikar, Chung Ju Yung terpaksa harus merger dengan perusahaan Jepang. Ini merupakan cobaan terberat.

Pada tahun 1950, pasukan Amerika mendarat di Korea untuk terlibat dalam Perang Korea. Prajurit2 ini membutuhkan infrastruktur. Chung Ju Yung dipercaya membangun jembatan. Nilai proyek 50jt won, tapi ia malah merugi 70jt won. lagi2 ia nyaris bangkrut. tapi ia hanya mengatakan, "Ini bukan kekalahan tetapi percobaan baru". Untuk menjaga reputasinya, ia tetap membayar hutang kerugian, walau dibutuhkan waktu 20tahun.

Pada saat itu, semua mobil2 di korea di impor dari Jepang. Permintaan mobil di Korea sangat kecil, dan tidak memungkinkan untuk membangun industri mobil. tapi dengan tekad kuat, determinasi tinggi, pada tahun 1966 lahirlah Hyundai Motor Company! Seandainya Chung Ju Yung tidak mengambil inisiatif pada saat itu, pastilah industri otomotif Korea hanyalah angan2. Determinasi yang sangat menakjubkan..

Perhatikan range waktunya, 1932 dan baru menemukan titik kebangkitan di tahun 1966. Itu pun ditengah ketidakpastian. Padahal ia selalu full determinasi dan fokus.. Semoga perusahaan saya PT. Alpha Multimedia, dan juga www.plasaemas.com bisa meniru jejak langkahnya. Walaupun jalan masih sangat panjaaang... dan semoga bisnis para pembaca sekalian juga se-sukses beliau.

Cerita selanjutnya adalah pembicaraan dengan guru penulis. Pebisnis Tionghoa berusia nyaris 70tahun. benar2 membuka mata, spirit determinasi yang tinggi. Guru ini mengurus bisnisnya nyaris tanpa hari libur. Hanya libur satu hari dalam satu bulan!

Omzetnya dahsyat. dalam satu hari setidaknya 4-5 milyar. Ketika penulis tanya kunci suksesnya hanya jawab sederhana, "bangun lebih pagi, dan jangan sia2kan rezeki".
"kamu harus bangun lebih pagi dari orang2..."
"ketika ada jalan rezeki, jangan ditolak, walaupun mau libur. itu tidak pantas, dan kurang bersyukur namanya"

kemudian penulis bertanya,
"kapan istirahatnya?"

dengan enteng menjawab,
"selama masih ada jalan rezeki, jangan istirahat. Kecuali ketika orderan lagi sepi, atau bisnis hancur, atau sedang sakit, baru manfaatkan waktu untuk istirahat. Kalau rezeki datang jangan ditolak, tidak pantas..." luarrrr biasa!

penulis bertanya lagi,
"tidak-kah guru ingin bersenang-senang? misalnya jalan2 ke luar negeri, beli barang2 mewah? kan skrg bnyk pengusaha, terutama kalangan pribumi, yg bisnisnya baru maju, langsung foya2" (penulis bertanya begini karena gaya hidup, pakaian, kendaraan dari guru ini sangatlah sederhana)

dijawab lagi,
"kamu masih muda, banyak2 menabung. sesuai prinsip awal tadi, rezeki itu jangan di sia2kan, jangan dihambur2kan.. ditabung lagi.. dan ditabung lagi.." (baca: yg di maksud dengan ditabung adalah di invest, maklum bahasa pengusaha sepuh :) )

murid nya ngeyel, nanya lagi..
"tapi paling ngga, masa ga punya hobi? mungkin otomotif, atau hobi memancing, atau apa lah.."

guru menjawab,
"ya habis gimana, masa rezeki dateng mau ditolak? malah melakukan aktifitas lain.. ga boleh dong.. pantangan.."

dijawab juga oleh anaknya, pewaris tahta bisnis berusia 40an tahun
"lu mau tau hobi gw dzan.... *kemudian senyum* hobi gw cuma satu : nyari duit!"

jleb....

Sepulang dari tempat guru tersebut, istri saya @mitasuri pun terbakar motivasi nya, hingga mengatakan, "Mulai sekarang sudah gak mau libur!" wow! alhamdulillah

Bagi penulis, determinasi terbaik adalah seperti perjuangan ibu kita yg melahirkan dan membesarkan kita.. ia mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawa nya untuk mencapai tujuannya..

Determinasi bisnis kita haruslah seperti Liu Bei, Chung Ju yung, Guru saya, dan seperti Ibu kita sendiri!

salam
@adzan_
adzan101.blogspot.com

Minggu, 22 Januari 2012

Fokus!

Awal-awal

Pertemuan-pertemuan itu masih berkesan, sarat ilmu-ilmu bergizi.

bertemu kembali karena menjadi customer www.plasaemas.com awalnya suka beli emas 300gram, namun di awal-awal Januari, pengusaha sukses asal daerah ini membelanjakan emas 2kg dalam waktu seminggu. Yes, total transaksi melebihi 1Milyar! karena penasaran, sy datangi langsung, untuk menimba ilmu...

Bisnisnya simple, hanya tentang pendidikan. Klien-nya? jangan tanya, lebih dari 5000 sekolah dan perguruan tinggi! orangnya low profile (high profit tentunya). Bagi orang awam, mungkin namanya terdengar asing. Beliau sangat menhindari personal branding, dan jg menghindari tawaran2 jd pembicara bisnis. Baginya, brand perusahaan lah yg terpenting, bukan brand owner nya

Sehari-hari selalu berkutat hanya di bisnisnya. Alkisah pernah memergoki beliau di toko buku, ternyata sedang memborong CD bertemakan marketing dan "how to sales". awalnya penulis mengira CD tsb untuk konsumsi pribadinya, ternyata salah. CD itu untuk ditonton bareng oleh karyawan2-nya, dan kemudian berdiskusi. Beliau mengaku rutin melakukan hal tsb bersama karyawan2nya. Luar biasa!

Pertemuan malam itu berakhir hingga pukul 11. Beliau bercerita kedatangan tamu dari Korea yg kurang lebih bisnis nya sama dengan-nya. Tapi ternyata perusahaan korea ini "hanya" memiliki 300 sekolah sebagai klien. Secara teknologi, sumberdaya manusia, tertinggal jauh dari perusahaan beliau, yg notabene produk asli dalam negeri. Bangga ga tuh kita!

Roda bisnisnya pun berputar kencang. Sang owner setiap hari selalu berada di kantor2nya. dan meng-improve bisnisnya. kalaupun keluar kantor, hanya bertemu klien saja. ketika ditanya peluang untuk mencoba bisnis lain, dengan rendah hati beliau menjawab "aku bisa nya cuma ini aja mas.." Luar biasa fokus!

penulis jd teringat, suatu saat pernah bertanya dengan pak Roni yuzirman,
"Pak, kok gak bosen2 di garmen? mengapa? dan rahasia nya apa?"
beliau menjawab,
"Gampang aja mas, di garmen ini ga pernah ada abisnya, lalu mengapa harus coba yg lain?"
Nah, begitulah contoh pengusaha yg punya visi..
karena mereka mau optimal bisnisnya, dan melihat mimpi besar bisnisnya, boro2 deh lirik bisnis lain, boro2 melakukan aktivitas lain yg sia2. Fokus di bisnis!

memahami dampaknya untuk fokus, penulis pun meminta izin dgn partner nya (Bpk Dedy Kurniawan)untuk "cuti" dari bisnis IT di PT. Alpha Multimedia. hingga semester akhir 2011 fokus di plasaemas. omzet pun melesat 2 kali lipat. Setelah merapikan sistem dengan lebih fokus lagi, di 2012 ini kembali meningkat berlipat. kekuatan fokus ini yg membuat plasaemas di tahun pertama berdiri mencetak rekor fantastis. bahkan ada beberapa hari terakhir omzet menembus 10 digit per hari.. semoga bisa terus konsisten dan meningkat.

ah, kmrn jg bertemu dengan sahabat. Beliau bercerita betapa bisnisnya melejit setelah meninggalkan amanah di sebuah organisasi. gak pake lama, bisnisnya melesat hingga buka 70 outlet lebih tersebar di indonesia.

Bagi penulis, seseorang yg memilih untuk multibisnis (termasuk penulis sendiri yg masih berproses) tak ubahnya seperti teman2 kita berstatus karyawan yang nyambi berbisnis atau istilahnya Amphibi. Ga ada bedanya, sama2 gak fokus :)

Memang tetap ada peluang berhasil dengan tidak fokus, walau sangat kecil. Bahkan untuk yg memilih fokus sekalipun tetap ada yg gagal! so, apalagi kalau tidak fokus!

Karena shalat aja harus khusyu, maka bisnis pun harus fokus!

Salam
@adzan_
adzan101.blogspot.com

Sabtu, 21 Januari 2012

Lebih cepat!


Memasuki tahun ke-8 berbisnis, seringkali mengamati jatuh-bangun nya bisnis kawan2 dekat. dan tentu saja, mengambil pelajaran darinya.

4-5thn yang lalu, melihat teman2 yg baru saja memulai bisnisnya. Mereka sama2 start dari 0 (atau bahkan minus). dan hasilnya sekarang, ada yg bisnisnya mentereng, ada yg alih bisnis, ada yang bangkrut, ada yang kembali bekerja sebagai karyawan, ada yg meninggalkan banyak hutang, dan lucunya, masih ada jg yg setia jd penonton hehe.. ya gpp, mungkin keberaniannya masih dikumpulkan.

Apa yg membedakan antara orang2 yg terlihat berhasil itu, dengan orang2 yg menyerah?

jawaban itu sy temukan ketika saya (yg masih bisnis IT), jg memasuki dunia bisnis emas dan dinar via www.plasaemas.com. Karena sy punya basic yg cukup di pasar saham (dimana pergerakan harga realtime sangatlah cepat berubah), maka sy membawa "kecepatan" itu di bisnis emas, yg juga termasuk cepat perubahan harga nya.

yes, jawaban yg membedakan itu adalah "kecepatan!"

- saya memperhatikan, ada orang cepat melihat peluang, ada jg yg lambat
- dari yg sama2 melihat peluang, ada yg bereaksi cepat, ada yg bereaksi lambat
- dari yg sama2 bereaksi cepat, ada yg reaksi nya benar, ada yg ngaco
mengapa? karena kesiapan yg berbeda, si reaksi benar itu sudah punya kesiapan matang
kesiapan matang = cepat membaca buku, dlm waktu singkat bisa silaturahmi ke banyak orang, dlm waktu singkat telah mencoba berbagai macam eksperimen (termasuk mengasah mental dagang dll)
- ada tipe org yg cepat memproses pesanan customer, ada jg yg menunda nya
- ada tipe org yg cepat mengeksekusi ide, ada yg menundanya hingga basi

Padahal dari zaman dulu, sun tzu udah mengingatkan bahwa "cepat" adalah syarat mutlak kemenangan. Secepat angin. dimana strategi itu diulang oleh Takeda Shingen dengan Furin Kazan-nya. Kecepatan pasukan Takeda kala itu tiada banding, menakutkan para musuh.

Beberapa tokoh kontemporer juga ga bosan2 mengingatkan, "si cepat bukan hanya mengalahkan si lambat, tapi si cepat juga mengalahkan si kuat!"

Bagaimana untuk menjadi lebih cepat?
mencari sebanyak2nya ilmu, dan berlatih. itu saja.

analogi yg sama adalah ketika kita bermain catur, mudah sekali mengalahkan lawan ketika kita menyiapkan 5 hingga 10 langkah ke depan. bahkan sudah memperkirakan dan siap mengantisipasi semua gerakan lawan. pertama, kecepatan berpikir!

latihan kedua adalah mengasah nurani, bisa merasakan apa yg org lain rasakan. empati. awal sy membangun bisnis www.plasaemas.com adalah empati kepada teman2 yg merasakan susahnya membeli emas batangan. begitu juga faktor keamanan, kenyamanan. Misalkan anda hobi koleksi sepatu impor, kesusahan cari sepatu yg anda suka, dan yakin banget banyak orang yg senasib dgn anda, tangkap peluang tuh, buka lapak sepatu impor. sukur2 bisa bikin industri sepatu lokal dengan kualitas impor. wah dahsyat!

Nah, apakah bisnis anda sudah menjadi solusi atas kebutuhan org lain? membantu org2 untuk memecahkan dan mempermudah keperluannya? memenuhi keinginan nya? ini adalah yg kedua, kecepatan nurani!

Carilah masalah2 yg ada disekitar atau yg ada pada diri kita, pecahkan! jadi deh bisnis :)

kemudian, keluar lah dari tempurung kita. bergaul dan berguru dengan orang2 yg layak jd role model. Misalkan anda perenang, bergurulah langsung dengan Phelps (pernah penulis jelaskan via twitter @adzan_ )memang susah memaksa Phelps jd guru kita, ya pelan2 kita ikutin kesehariannya, klo perlu bantuin Phelps bawa2 tas nya hehe hanya sekedar mau lihat cara Phelps berlatih. Sehabis itu masa Phelps ga mau kasih2 tips sih ke kita, atau malah bisa jadi mau ngajari kita di kolam. maka kita akan punya ilmu, punya visi, yg ga akan dipunyai perenang amatiran kelas kelurahan. kecepatan visi!

dalam hal bisnis, termasuk kecepatan visi adalah berjalan keliling dunia untuk membandingkan kemajuan n tren antar negara, mempelajari sistem bisnis perusahaan multinasional, perhatikan manuver2nya, visi nya, dll. Tanggung klo belajar sama perusahaan tingkat kelurahan..

Termasuk jg belajar bisnis dgn yg benar2 telah teruji dan berhasil. mau bisnis pembesaran ikan, tp belajarnya sama pengusaha batubara.. ya kurang optimal.. apalagi sama orang2 yg ga punya bisnis (atau cuma ngaku2 punya bisnis) ya tambah ngawur. Ingatlah pepatah, Guru akan datang ketika murid sudah siap..

kecepatan visi ini penting, karena kita akan memiliki arah dan tujuan besar, yg kebanyakan orang2 atau kompetitor belum melihat kesana. Inget kan kata pak Jusuf Kalla, Lebih Cepat Lebih Baik!

Berlatih terus, dan berlatih lagi.. hingga kita siap ketika datang momentum, kita harus menjadi yg tercepat, dan tersiap.

setelah itu barulah kecepatan bertindak. makin banyak beban yg dibawa, semakin kurang leluasa bergerak. seperti membawa pasukan cavalery yg sangat berat, gerak pasukan menjadi lambat. atau seperti prajurit yg berperang sambil menggendong anaknya, tentu saja lebih mudah dikalahkan...

Bisnis kita haruslah yg tercepat pada bidangnya..
karena itu, lepaskan beban2 berat, misalkan
- fokus di cashflow jgn tergoda di aset (misalkan lebih memilih utk sewa ruko drpd untuk membeli nya). gerak bisnis akan lebih leluasa
- fokus cashflow, tidak menumpuk hutang
- eliminir kegiatan2 lain yg tidak berhubungan dengan bisnis kita, atau tidak membuat bisnis kita menjadi berlari kencang. misalkan bikin acara sosial terlalu banyak (serahkan ke EO sajalah..) ini sudah banyaklah temen2 yg membuktikan :) sehabis fokus hanya di bisnis, tiba2 bisnis melejit!
- ada senior yg mengatakan, duduk jagain kantor kita, toko kita, itu jauh lebih bernilai daripada mengikuti 10x seminar2 motivasi bisnis.
- personal branding pun bisa menjadi "beban" berat. semuanya akan bergantung dan berpusat pada diri kita. so, mulai kurangi personal branding, tapi tonjolkan brand produk/perusahaan kita. biarlah produk kita yg terkenal, ga penting pemiliknya mau dikenal orang2 apa ngga. contoh beban personal branding : "ih kok bapak ga naik mercy sih, pdhl kan karyawan udah ratusan" bisnis jd susah gerak tentunya
- fokus hanya di satu bisnis (yg ini, sy pun masih belajar). kalaupun membuka bisnis baru, yg masih berkaitan dan saling men-support dengan bisnis lama.
- kecepatan sangat bergantung pada keberanian
- kecepatan akan berhasil optimal ketika proses-proses nya telah sesuai prosedur (kesiapan matang, banyak berlatih, dan berbagai faktor pendukung)
- termasuk bergerak cepat adalah ketika kita jatuh terpuruk, tapi kemudian mengambil pelajaran, dan terus berusaha.

Kesimpulan,
Pesan pak Haji alay, pesawat tidak akan mau mendarat kalau landasan tidak kokoh. bisa ambrol itu landasan yg abal2 kalau menahan pesawat. So,

Terus berlatih meningkatkan kecepatan dan kapasitas -> momentum datang -> action -> hasil maksimal -> tingkatkan target/cari guru yg lebih lagi -> berlatih lebih -> momentum lebih besar datang -> action -> hasil lebih maksimal.. begitu seterusnya.

Masa baru segini aja udah puas?
kapan mau ngejar Bill Gates, Warren Buffet, atau pak chairul tanjung?
Masih lambat!
untuk menjadi yg terbaik,
Jangan menunda pekerjaan!
Ayo, Lebih Cepat!

salam,
@adzan_
adzan101.blogspot.com