Rabu, 11 November 2009

Kenapa Franchise Lokal image-nya ga bagus?

Suatu saat di Bandung saya bertemu dengan salah seorang Master Franchise wilayah Jawa Barat. Bisnis Franchise lokal yang digeluti sangat terkenal, bahkan diperlukan modal milyaran untuk membuka satu outlet tersebut.

kemudian sang master franchise mengatakan,
"kapok gw sama franchise lokal. Franchise lokal hanyalah ajang para Franchisor untuk menguras duitnya Franchisee. gw ga mau lagi ambil franchise."

kemudian beberapa pernyataan yang sama juga saya temui dari pengusaha2 senior di Jakarta... oke lumayan buat bahan renungan saya, hingga berlalu beberapa bulan...

kemudian kemarin saya chat dengan salah seorang pemilik toko garmen sebut saja X,
X : mas ada orang mau buka toko garmen yg sama dengan merk toko saya di luar pulau (seperti franchise). menurut mas gimana? saya kirim proposalnya tolong kritisi ya..

Y (saya) : (setelah melihat proposal, disitu saya melihat ada franchise fee 25jt, dan royalti fee sekitar 5% klo ga salah. maklum saya alergi sama istilah2 beginian hehe) tokonya sudah berapa cabang pak?

X : 1 cabang

Y : (baguuussss..) udah jalan berapa lama?

X : 2thn (klo ga salah)

Y : (baguuuusss...)saya saranin sih jgn model franchise pak.. modelnya bantu setup aja, plus jadi supliernya.. kasian orang mau usaha belom2 udh dicekek sama franchise fee sama royalty fee.. apalagi brand kita belum kuat. paling tidak klo sudah kyk indomart or alfamart baru deh boleh tarik franchise fee...

hmmm..
nah mungkin kasus2 seperti ini kali ya yg bikin franchise lokal itu image-nya kurang baik.

memang ada semacam euforia entrepreneurship.. ya sah2 aja sih sebenernya.. dan halal2 aja kok..

cuma klo baru bisnis 1-2thn, apalagi baru punya 1 cabang (atau bahkan 3 cabang sekalipun) belum cukup teruji untuk menjual franchise.. hei, anda belum merasakan dan berpengalaman menghadapi "badai2" yg besar


Mitra kita adalah orangtua kita, anak kita, bahkan diri kita sendiri

jangan melihat franchisee adalah sapi perah yg bisa kita eksploitasi susu nya. Tapi coba pandang mereka sebagai orangtua kita sendiri yang harus kita hormati, atau anak kita sendiri yg harus kita lindungi, atau bahkan diri kita sendiri yang harus dipenuhi kebutuhannya.

Rejeki kita ga akan kemana kok, pelan2 saja, bangun brand dan fundamental perusahaan yg kuat, baru bicara franchise. jadi jangan seenaknya memeras mitra/franchisee kita, mereka itu punya harapan yang besar. berfikir agak panjang, berikan benefit yang banyak diawal jgn malah udah minta ini itu diawal. kita ga akan melakukan itu toh jika mitra itu adalah anak kita sendiri :)


Kuatin Brand dulu, baru bicara Franchise

Bayangkan, di Indonesia malah ada franchise yang belum ada cabang sama sekali. tapi udah jual franchise.. yg mau dijual apaan mas?

bisnis makanan baru jalan 1thn udah franchise. tapi klo bisnis makanan masih mending, karena differensiasinya jelas yaitu RASA. tapi coba perhatiin deh franchise2-an yg lain..
toko baju misalnya, warnet, minimarket, laundry, salon, u name it lah..
diferensiasinya dimana??
anggeplah awal2 orang bikin toko baju beli dari franchise kita, ya lama kelamaan sunatullahnya orang itu pasti taulah suplier2 kita. trus mengapa mereka merasa perlu membayar royalty fee tiap bulan?

apalagi franchise warnet, laundry, salon, dll. abis warnet berdiri bisa running sendiri kok.. trus kenapa mesti bayar royalty fee segala setiap bulan?

nah kemudian franchisee putus kontrak, bikin merk sendiri. trus kemudian franchisor marah2 merasa di khianati.. nah loh.. ribet deh..

intinya apa? kuatin brand! klo belum punya brand ga usah bicara franchise!
contoh, century21, intercontinental hotel.
bisa aja kan kita bikin hotel sendiri, lalu kenapa mesti beli franchise
1. jaminan kualitas manajemen dengan berbagai sertifikat dan standarisasi
2. brand awareness (coba aja klo bule dtg di airport, ga mungkin kan bilang ke supir taxy minta anterin ke Hotel Melati)
3. branding. Dari pihak pusat sononya terus menerus melakukan upaya branding, iklan2, dan lain2.
4. akuntabilitas, integritas, auditnya independent dsb..

Lha, sekarang kita mau jualan cendol aja pake franchise2 segala..
coba bung kita juga perhatikan dari sisi franchisee nya.. jgn melulu mikirin profit

contoh lokal yang baik adalah brand seperti Hoka Bento, Gokana Tepan - Platinum - BMK punya nya pak Yunus. Udah segitu terkenal aja belum pake sistem franchise, padahal sangat2 layak untuk di franchise kan..

Jadi buat temen2 yg mau buru2 franchise kan bisnisnya mending ga usah, karena...
1. Ngerugiin franchisee (pembeli franchise anda), percaya deh nanti ujung2nya punya hubungan yg ga enak sama franchisee
2. Bikin jelek image waralaba lokal
3. Core bisnis hancur, bahkan gulung tikar, karena lebih memikirkan bagaimana supaya franchisee laku dibanding bagaimana baju laku di tokonya
4. Terakhir ya ngerugiin diri sendiri, nanti orang2 pada susah untuk percaya lagi


Solusinya apa?
1. Fokus aja di toko yg kita punya, ga akan bikin kita miskin kok.. :D
2. Lebih banyak mikirin membantu orang, sedekah, daripada mikirin numpuk profit. Emang klo duit banyak trus hati gak tenang rasanya enak?


buat para calon pembeli franchise lokal
1. Teliti yg bener ketika membeli franchise. tanyain udah jalan brp tahun bisnisnya, udah ada berapa cabang, udh berapa cabang yg bangkrut, persentasenya berapa, trus liat pembukuannya (2thn minimal) ketika lagi sepi dan rame.. jgn mau klo diliatin pembukuan yg cuma sebulan dua bulan

2. gak semua franchisor lokal itu jelek kok.. makanya lebih teliti lagi, krn yg bagus cuma sedikit hehe

2 komentar:

pongki mengatakan...

oh... ternyata begitu taktik mengambil franchise... thanks berat mas. Artikelnya berbobot! Ngomong-ngomong, ada rekomendasi franchise lokal terpercaya lain selain alfa mart dan indomart?

Sekalian kasih info nih mas sama rekan-rekan pengusaha yang lain. Tanggal 26 November 2009 Brad Sugars, pengusaha internasional dan business coach ternama dari Australia bakal datang ke Indonesia, tepatnya di Jakarta International Expo, Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Dia akan berbagi pengalaman dan teknik-tekniknya membesarkan bisnis. Info tentang Brad Sugars bisa di lihat di link ini.

http://banpolotak.blogspot.com
atau
www.newyorkarto.co.cc

Jadi, kalau rekan-rekan mau belajar memperbesar bisnis sekaligus nambah relasi, silahkan mencari info di link ini.

http://b-training.co.cc/ad/redirect/11/0

Ditunggu lagi loh mas artikel kayak gini...

Bang Deden mengatakan...

Artikel yang kritis dan menohok untuk para pengusaha abal abal yang belum apa apa sudah buka francies, sekarang banyak bisnis minuman yang baru buka langsung buka franciesnya paling hitungan bulan ramainya setelah itu bangkrut contohnya buble, capcin, susu dll, cuma sebentaran doank langsung bangkruuut.