debu-debu beterbangan
mengiringi denyut kehidupan
dahaga menyapa ditengah terik
tapi mengapa ia tak nampak
oase menjadi sebuah impian
seperti kompas yang menentukan arah
tiba-tiba oase terlihat
dahaga ini telah terbasuh
sejuk hingga ke hati
akankah diri serakah?
diri yang merindukan oase
seperti makhluk yang merindukan nyawanya
syukur pun terucap
energi baru datang
seolah terlahir kembali
jalan itu semakin terbuka
arahnya mulai menjelas
terlihat jejak tapak itu
dari situ kita akan memulai
kini harus dilanjutkan
hingga jejak kita diwariskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar