Jumat, 23 November 2007

Tentang Kemasan

Tentang Sebuah Kemasan


Pada suatu hari seorang pria dari Chu melihat seorang nelayan membawa mutiara. Tertarik dengan ukuran mutiara yang sangat besar akhirnya pria tersebut mencoba menawarnya. Akhirnya mutiara terbeli dan sesampainya di rumah pria itu langsung merencanakan untuk membuat kotak tempat penyimpanannya. Dibenaknya, kotak itu akan dibuat dari kayu cendana yang mahal dan akan diukir gambar Naga dan Burung Hong kemudian dihiasi dengan permata. Tak lupa bagian dalamnya dilapisi beludru merah.

Karena besarnya mutiara tersebut ditambah kemasan yang indah, tak lama barang itu pun terjual. Keuntungan yang didapat sangat besar. Kemudian hal yang aneh terjadi. Sang pembeli kembali datang untuk mengembalikan mutiara yang baru saja dibeli. Pria itu menjadi sedih, mengira sang pembeli tidak menyukai mutiara yang ia jual. Sang pembeli mengiyakan, dan mengatakan bahwa sebenarnya ia hanya tertarik dengan kotak kemasannya yang indah...

Pria itu menjadi senang, karena mendapatkan keuntungan lebih dengan dikembalikannya mutiara secara cuma-cuma.

Kisah ini mengingatkan saya dengan suatu kejadian lucu di negeri kita. Masih ingat dengan lagu-lagu "sms siapa ini bang", "kucing garong", "ketahuan"? ya, lagu-lagu itu menjadi booming setelah dikemas ulang dengan penyanyi yang berbeda. Artinya dengan "barang" yang sama, ketika dikemas dengan SEDIKIT berbeda akan memiliki value yang BANYAK berbeda.

Tak beda dengan produk Gulaku. Selama ini kita selalu membeli gula curah dengan dibungkus plastik seadanya. Dengan memberi kemasan yang menarik, Gulaku dapat mengambil margin lebih. Kemasannya memberikan kesan bahwa Gulaku lebih bersih, berkualitas, higienis, elegan dan berbagai kesan positif lainnya.

Sama juga seperti Carrefour jika dibandingkan dengan pasar tradisional. Hanya berbeda kemasan. Bahkan hampir semua item lebih mahal di carrefour daripada pasar tradisional. Tapi kenapa banyak masyarakat yang tetap memilih belanja di carrefour?

Kemasan akan memberi kesan yang berbeda tentang produk kita. Mahal murah akan menjadi relatif. So, sudahkah kita mengemas produk kita dengan baik?

adzan101

Tidak ada komentar: