Minggu, 07 September 2008

Silaturahmi dengan Ina Cookies (Terima Kasih Bu Betty dan TDA Bandung)

Berangkat Jam 12.30 dari Jakarta menuju Bandung, bersama istri dan Dendy (Pemilik Bengkel Mobil Pelita) hingga tiba 14.30 di Lokasi BuahBatu. Wah ternyata enak ngabuburit disini, ga panas kayak di Jakarta.

Begitu parkir mobil langsung disapa Pak Eddy Adji, selamat ya Pak atas ISMBEA award nya. Di dalam langsung disapa dengan sapaan ramah khas bandung. Ada Pak Sigit, Pak Jati, Pak Dodi, Kang Agah, Kang Agus Mupla, Pak Fauzi dan Keluarga, Mbak Lulu (dari Jakarta juga nih), Pak Arif, Pak Eko V, Pak Eko lagi hehehe.. Coba ada Pak Eko June juga, dan tentu saja tuan rumah yang sangat hebat, ibu Betty.

Setelah Pak Fauzi menceritakan tentang sejarah TDA, Pak Budi Purwanto memberikan sedikit coaching tentang entrepreneurship. Pak Budi menjelaskan bahwa semua harus berjenjang, tidak boleh ada gap/kesenjangan. Sama seperti struktur tanah, jika curam (ada gap besar) maka rawan longsor. Begitu juga struktur piramid kelas ekonomi penduduk Indonesia, yang sangat besar dibawah, tapi mengerucut ke atas. Seperti bangunan yang sangat rapuh dan mudah roboh..

Wirausaha adalah solusinya. Bukan wirausaha yang "kecelakaan" (karena ga dapet kerja), tapi wirausaha sejati. Yang akan menyedot aliran uang dari orang-orang kaya ke bawah. Pak Budi ini prihatin, kebanyakan wirausaha hanya memutar uang dari kalangan bawah juga, sementara pengusaha2 kaya bisa dengan mudah menyedot uang dari bawah.

Contoh, pengusaha kecil buka warteg. Sudah jelas, dari dan untuk orang kecil. uangnya muter disitu aja. Sementara pengusaha kaya membuat televisi, motor dan handphone. Orang2 kecil pun dengan mudah membelinya. Aliran uang dengan mudah tersedot ke atas.

Solusi dari pak budi
- Bikin produk untuk konsumsi orang kaya
- Beli bahan baku dari rakyat
- Menggunakan tenaga kerja dari rakyat kecil

Kemudian dilanjut sharing dari Bu Ina Cookies, Bapak Rahmat (Suami bu Ina), dan Bapak Iyan (Kapten tim Ina Cookies).

Awalnya bu Ina memiliki pabrik industri Jahe Gajah yang sangat besar untuk ekspor ke Jepang. Namun bisnis ini gagal total karena tiba2 pihak Jepang membeli Jahe dari Thailand karena lebih murah. Stres donk..

Bu Ina belajar kue dari kakak iparnya, pelan-pelan jualan door to door ke tetangga, hingga dari 2001 karyawan sekarang menjadi 300 orang.. luar biasa

Pak Rahmat pun bercerita tentang surat AL-Insyirah. Bahwa dibalik satu kesulitan, ternyata ada dua kemudahan. Wah luar biasa sharingnya.

Setelah itu buka puasa..
Enak bener ini buka puasanya. Ayam Gorengnya, plus sumbangan domba dari Bapak Agus Romada, yang dimasak dengan tangan profesional Republik Kuliner ala Kang Agah. Poko'e..Maknyus!

Terima kasih buat teman2 TDA Bandung, spesial buat bu Betty, tuan rumah yang hebat. Jadi pengen ke bandung lagi nih hehehe..
Oiya, foto2 menyusul ya

Tidak ada komentar: