ia sangat kuat
layaknya paku bumi terpancang
tak goyah
ia berdiri sendiri
tanpa penyangga ia tegak
ketika berharap
mendapat sinar mentari untuk tumbuh
namun sinarnya tak kunjung datang
asanya bertahan, demi sebuah cita
ia tumbuh dalam kegelapan
kala hati goyah
menyaksikan tumbuhnya kekuatan
yang dipupuk sinar
sang waktu datang mengingatkan
hati ini harus mencari
sinarnya sendiri
sudah lama sinar itu menerangi
menghangatkan, nyaman, menyejukan
bahkan kini terasa lebih
dan menjadi bukti...
jangan menangis
disana masih banyak sinar lain
untuk tumbuh lebih kuat
sinar dahulu tidak membuatnya lebih kuat
1 komentar:
mas adzan,
puisinya bagus sekali
sampai saya susah sekali memahaminya..
sukses terus dengan jaringan warnetnya
salam
faif
Posting Komentar