Sabtu, 08 Desember 2007

Balada sang tukang urut tuna netra

Lagi-lagi profil wong cilik saya angkat. Karena dari mereka ini saya banyak belajar. Dengan segala keterbatasan yang ada, tapi mampu berkontribusi lebih untuk masyarakat...

Profil kali ini adalah seorang tukang urut tuna netra keliling bernama Pak Sahlan. Pada suatu hari kira-kira dua tahun yang lalu, setelah seharian menjemput rizki, badan terasa lelah. Kebetulan sekali ada tukang pijat tuna netra keliling, ya tidak ada salahnya saya pikir menikmati jasanya, itung-itung silaturahmi..

Ketika mulai memijat, banyak terjadi obrolan menarik tentang hal-hal yang sedang marak. Mulai dari korupsi hingga terorisme. Ketika beliau tahu bahwa saya tidak merokok ditambah pandangan-pandangannya yang dianggap "sejalan" dengannya, beliau pun langsung men-judge saya, "mas-nya nyunah juga ya?" maksud "nyunah" disini adalah istilah gerakan bernama salafy yang sekarang marak. Ya karena tidak tepat seperti tebakannya, saya pun cuma mengatakan bahwa saya hanyalah simpatisan semua orang yang berbuat baik insya Allah.

Akhirnya seenaknya sendiri beliau menganggap saya sebagai orang yg "nyunah". hehehe padahal dosa bejibun. Pak Sahlan dengan bangga mengatakan bahwa ia adalah simpatisan gerakan "nyunah" itu. Beliau menyebut beberapa nama ustadz yang sering dikunjungi dan bercengkerama. Beliau menyebut betapa dekatnya ia dengan radio dakta dan lain-lain. Lebih semangat lagi ketika bahas George Bush hehehehe.. sudah terbayang donk obrolannya :)

Dari beberapa obrolan, pak sahlan adalah orang yang ikhlas. Cobaan menjadi tuna netra datang ketika menduduki bangku smu. Tidak mengeluh dan selalu percaya bahwa ini adalah iradah (kehendak) Allah yang akan membawanya menjadi lebih baik. Setelah beberapa tahun beradaptasi akhirnya ia mulai terbiasa dengan kehidupan barunya. Setelah mendapat ijazah dari Depsos, ia pun memulai profesi baru sebagai tukang pijat. Lagi-lagi ia menunjukan rasa syukurnya karena dengan bangga mengatakan bahwa profesinya adalah profesi halal, jadi ia merasa tidak perlu malu..

Obrolan menjadi semakin "nyambung" seiring intensnya pertemuan (baca : pemijatan). Kadang-kadang beberapa masalah saya (termasuk urusan bisnis) dipecahkan olehnya, tentu saja lengkap dengan dalil-dalilnya (baca : quran dan hadits). Yang lebih mengejutkan hafalan haditsnya banyak sekali, dan tebak hafalan qurannya... 10 juz!!! sering saya curhat ke beliau, dan beliau pun tak segan curhat juga tentang segala hal. Itulah yang terjadi ketika Allah mengikat hati dua saudara yang dikehendaki-Nya. Pernah dalam satu sesi pemijatan beliau mengecek hafalan quran saya. Ketika sampai surat Ar-Rahman, ternyata hafalan saya masih belepotan disana-sini. Dikoreksi oleh beliau abis-abisan. Dan ternyata koreksinya benar semua, subhanallah....Terima kasih saudaraku :)

Ia juga bercerita bahwa ia tidak pernah menyerah dengan cobaan. Bahkan ia membuka usaha konveksi dengan istrinya. Pak Sahlan bisa menjahit! bahkan bisa mengendarai sepeda motor! tentu saja ketika ada orang dibelakangnya untuk berjaga-jaga. Ia paling tidak suka dikasihani karena kekurangannya. Pernah dalam suatu waktu ia bersama teman-teman pengajiannya membuka usaha kredit handphone, pak sahlan pun mendapatkan beberapa "klien". Dan ada beberapa klien yang kabur entah kemana dan tidak membayar cicilan. Teman-temannya merasa iba, dan tidak menuntut apa-apa dari beliau. Tapi ia menolak, "jangan mentang-mentang Sahlan tuna netra jadi tidak punya kewajiban yang sama dengan kalian. Tidak. Sahlan akan tetap membayar cicilan karena itu kesalahan Sahlan!" Subhanallah...

Rasa ingin tahu beliau sangat tinggi. Saat ini sedang coba-coba belajar servis handphone dan bahkan internet. Orang yang sangat memahami hakikat rejeki. "Semua yang ada dibumi dan langit milik Allah mas, jadi kita ga harus merasa sedih ketika kehilangan sesuatu, karena ga ada yang milik kita, semua milik Allah". Pada masa lalunya ia pernah bertanam jagung. Saat semua ladang diserang hama, para petani menjadi setres dan uring-uringan. Pak Sahlan tetap tenang, ia memiliki keyakinannya sendiri. Karena paham betul keutamaan shalat Dhuha (salah satunya untuk memudahkan rejeki) ia pun segera mendirikan shalat Dhuha. Ajaib, dari banyak ladang jagung, hanya milik Pak Sahlan yang tidak terkena hama. (wah jadi mau rajin Dhuha hehehe)

Orang yang sangat takut hisab setelah kematian. Dengan dalil-dalilnya ia menjelaskan tentang riba dan segala sesuatu yang diharamkan. Wah hati terasa sejuk mendengar nasehat-nasehatnya. Seringkali saya tidak merasa perlu dipijat, tapi karena saya membutuhkan nasehatnya saya suka pura-pura minta dipijat hahaha...

Kadangkala saya memiliki feeling tertentu ketika Pak Sahlan ini sedang terhimpit urusan dapur, ya lagi-lagi suka pura-pura memijat. Worth it banget berbagi rejeki ke Pak Sahlan karena sebanding dengan ilmu yang diberi.

Orang seperti Pak Sahlan inilah yang menjaga optimisme saya bahwa negeri ini masih banyak memiliki orang hebat dengan potensi tersembunyi dan belum maksimal tersalurkan. Sementara kita abaikan para koruptor dengan dosa-dosanya, para anak muda yang asyik memikirkan diri sendiri dengan narkoba, dugem dan lain-lain. Dengan Law of Attraction saya hanya mengasumsikan bahwa di negeri ini lebih banyak yang seperti Pak Sahlan dibanding para manusia egois itu.

Ya Allah perbanyak orang seperti Pak Sahlan...
Pak Sahlan, sungguh bapak beruntung karena Allah telah menutup salah satu celah dosa manusia...
Betapa mata saya ini sering digunakan untuk yang tidak seharusnya dilihat...
ketika nanti kami dikumpulkan untuk mempertanggungjawabkan mata yang Allah titipkan, yakinlah Pak Sahlan tidak ada di barisan kami...
Doakan kami, semoga mata kami saat digunakan untuk melihat hal-hal yang disukai Allah.. untuk menebus kekurangan kami sebelumnya...
Wahai mata, jangan engkau perberat hisab kami nanti..


dari yang mencintai Pak Sahlan karena Allah SWT


NB : untuk yang membutuhkan jasa pijat Pak Sahlan bisa menghubungi nomor hp nya 081388616842. Bilang aja tau dari Mas Wahyu (dirumah tidak ada yang kenal nama Adzan hehehe). Selamat belajar :)

adzan101.blogspot.com

Tidak ada komentar: