Sabtu, 18 April 2009

Besarnya persoalan tergantung dari cara dan arah anda memandang persoalannya..

Dapet dari sebuah milis..
cheers

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi. Maka, ia menghampiri anjing itu dan melihat ada suatu catatan di mulut anjing itu.

Ia mengambil catatan itu dan membacanya, "Tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing
ini." Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar 10 dollar di sana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan.Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan !
berjalan mengikuti si anjing.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan dan sampai ke tempat penyeberangan jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyeberangan, kemudian menunggu dengan sabar dengan kantung plastik di
mulut, sambil menunggu lampu penyeberang berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya.

Anjing tsb kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat "Papan informasi jam perjalanan ". Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat "Papan informasi jam perjalanan " dan kemudian duduk di salah satu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya dan melihat nomor bus dan kemudian kembali ke tempat duduknya. Bus lain datang. Sekali lagi si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik. Si penjual daging, ! dengan kekagumannya mengikuti anjing itu dan naik ke bus tersebut.

Bus berjalan meninggalkan kota , menuju ke pinggiran kota. Si anjing melihat pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, ia berdiri dengan 2 kakinya dan menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia keluar, kantung plastik masih tergantung di mulutnya. Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging.

Si anjing berhenti pada suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil dan meletakkan kantung plastik pada salah satu anak tangga. Kemudian, ia mundur, berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, dan kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah tsb. Tidak ada jawaban dari dalam rumah, jadi si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan berjalan sepanjang batas kebun tersebut. Ia menghampiri jendela dan membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik dan menunggu di pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai menyiksa anjing tersebut, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya. Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tersebut, "Apa yang kau lakukan ..? Anjing ini adalah anjing yg jenius. Ia bisa masuk televisi untuk kejeniusannya. " Pria itu menjawab, "Kau katakan anjing ini pintar ...? Dalam minggu ini sudah dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya ..!"

Mungkin hal serupa pernah terjadi dalam kehidupan Anda. Sesuatu yang bagi Anda kurang memuaskan, mungkin adalah sesuatu yang sangat luar biasa bagi orang lain. Yang membedakan hanyalah seberapa besar penghargaan kita. Pemilik anjing tidak menghargai kemampuan si anjing dan hanya terfokus pada kesalahannya semata, sehingga menganggapnya anjing yang bodoh. Sebaliknya, sang pemilik toko meng! anggap anjing tersebut luar biasa pintarnya karena mampu berbelanja se ndirian.
Mungkin kita tidak pernah menyadari bahwa setiap harinya kita menghadapi pilihan yang sama. Kita punya dua pilihan dalam menghadapi hidup ini, apakah hendak mengeluh atas berbagai hal yang kurang memuaskan, atau bersyukur atas berbagai
karunia yang telah kita terima. Tuhan telah mengkaruniai Anda dengan 86.400 detik per hari. Sudah adakah yang Anda gunakan untuk mengucap syukur?

HAVE A BLESSED DAY...

+++

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Satu pencerahan .., terima kasih mas adzan

Sugeng S mengatakan...

Pesan morilnya bisa banyak,interpretasi saya diantaranya adalah:
1. Sesuatu yang membuat kita jengkel,marah,kesal,dan tidak kita terima, bisa menjadi sesuatu yang luar biasa bagi orang lain (positively)
2. Memandang seseorang lebih mudah dari kesalahan yang dibuat daripada kebaikan yang telah dibuatnya,walau ini bisa menjadi pertimbangan.
3. Kadang kita tidak mensyukuri dengan apa yang kita punyai padahal orang lain melihat apa yang kita miliki dan punyai sangat luar biasa,sudahkah kita bersyukur dengan apa yang kita dapatkan dan punyai?
4. Kadang manusia lebih mudah menghakimi daripada meresapi dan memaknai,karena itu paling mudah dilakukan,bukankah kita ingin segalanya serba mudah? Tapi apakah itu selalu menjadi jalan yang baik dan termuliakan sebagai ‘manusia’?
5. Everybody is for themselves, but will you selfish? Karena kekurang perhatian adalah jauh dari sifat mulia sebagai manusia.

Semoga Mas Adzan selalu dalam lindungan YME dan sukses selalu..salam

Unknown mengatakan...

subhanaAllah bagus bnget artikelna
jazakumullah mas adzan