Sabtu, 01 September 2007

Membandingkan Indonesia dengan Jepang

Sebagai seorang yang sangat menggemari sejarah, tentu kisah-kisah bangsa Jepang menjadi salah satu yang saya kagumi....

Dalam hati selalu berharap, di balik carut marutnya negeri ini, akan datang sebuah masa keemasan. Sama seperti carut marutnya Mekah sebelum datang kenabian, perang saudara di peradaban Cina hingga bersatunya daratan Tiongkok, hingga era Sengoku Jidai di Jepang yang ditutup oleh keberhasilan negeri matahari terbit ini di berbagai bidang.

Infrastruktur peradaban pun serba sama, kala itu Jepang adalah kumpulan dari berbagai kelompok/golongan yang sama-sama berambisi untuk menguasai Jepang. Kita mengenal clan Oda, Imagawa, Uesugi, Mori, Takeda, dll. Begitu juga bangsa ini yang terdiri dari berbagai kelompok/golongan.

Bahkan pada era Meiji, pendapat pun berbeda-beda antara kelompok pro status-quo dan kelompok reformis. Persis seperti era Indonesia sekarang ini, dimana kelompok status-quo masih ada dimana-mana, dan terus berusaha menancapkan pengaruhnya.

Pada saat itu, samurai-samurai yang berjiwa ksatria bermunculan. Samurai-samurai yang lebih mementingkan kepentingan bangsa, daripada urusan pribadi. Bahkan tak segan mengorbankan harta dan jiwanya demi kemaslahatan bangsa. Dan hebatnya, saat ini saya pun menyaksikan "samurai-samurai" versi Indonesia, yang pengorbanan nya tak kalah jauh dari Jepang era meiji. Dalam hal ini sesuai bidang saya tentunya, "samurai-samurai" pengusaha Indonesia.

Para samurai Indonesia itu berjibaku juga, mengurangi jam tidur, bekerja keras, fokus, dan ketika ditanya cita-citanya, bukan untuk dirinya sendiri melainkan dengan visi yang lebih jauh, untuk bangsa dan negaranya. Bahkan ada samurai Indonesia yang membuka unit usaha dan semua keuntungannya disumbangkan ke pendidikan. Luar biasa!! persis seperti di Era Meiji!

Kapankah kejayaan itu tiba untuk negeri tercinta ini?

Wah, saya agak kaget (campur rasa senang tentunya) ketika Chairul Tanjung bercita-cita agar di tahun 2030 Indonesia akan menjadi salah satu negara kuat. Tentu saja Chairul Tanjung tidak asal bicara, melainkan melalui perhitungan yang matang layaknya business plan :D
Bahkan beberapa teman pengusaha yang lain menyatakan keoptimisan yang sama, paling tidak 20 tahun lagi Indonesia menjadi negara nomor satu!! dahsyat!

pertanyaanya, siapkah kita?
apakah mental kita sudah layak menjadi nomor satu?

sekian

Tidak ada komentar: