Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa melakukan semuanya sendirian. Hampir dalam segala bidang, baik bisnis, komunitas, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan lain-lain sebenarnya adalah sebuah sinergi yang dahsyat dari individu-individu sebagai unit terkecil dari masyarakat.
Adakalanya kita dipercaya untuk memegang amanah tertentu, mulai dari ketua panitia 17 Agustus-an, pimpinan proyek, pimpinan perusahaan, bahkan presiden sekalipun. who knows...
Nah, pada titik tertentu, pasti ada hal-hal atau bidang-bidang yang kita delegasikan kepada orang-orang kepercayaan kita. Sang ketua panitia pasti HARUS mencari orang-orang terbaik untuk ketua-ketua bidangnya, begitu juga pimpinan proyek, bahkan presiden sekalipun harus jeli memilih yang terbaik untuk menteri-menterinya. Karena semua ini menyangkut amanah, yang mengharuskan sebuah pertanggungjawaban...
Pertanyaannya, setelah melewati beberapa tahap seleksi (seperti wawancara, fit and proper test dan lain-lain), gimana caranya agar kita yakin sama pilihan kita....
Ada pelajaran bagus dari seorang bijak bernama Umar ra. Seorang jenius yang hidup 15 abad yang lalu. Menurutnya setidaknya ada tiga cara untuk mengenal orang
1. Pernah bermalam bersama
2. Pernah melakukan perjalanan jauh bersama
3. Pernah bertransaksi uang (pernah berbisnis bareng misalnya)
yuk, kita kupas satu persatu dalam kacamata Tim Alpha tentunya :D Soalnya 3 hal diatas diterapkan juga dalam manajemen Alpha yang saat ini membawahi 30 lebih karyawan dimana 4 diantaranya menjabat selevel manajer.
1. Pernah Bermalam Bersama
Kenapa point ini begitu penting? karena dengan bermalam bersama, kita bisa mengetahui dengan persis kebiasaan sehari-hari dari orang yang bersangkutan. Bahkan sampai hal paling detail sekalipun. Kita bisa memperhatikan bagaimana prinsip orang itu tentang kebersihan, tentang pergaulan, dari obrolan nya kita bisa mengetahui seberapa dalam ilmunya. Belum lagi pandangan-pandangannya tentang berbagai permasalahan dan lain-lain. Makanya ketika Tim Alpha ingin menunjuk seseorang menjabat manajer, diwajibkan bermalam bersama kami di base camp tercinta..
Bahkan Umar ra ketika akan menunjuk seorang Gubernur, beliau akan mengutus orang kepercayaannya yang menyamar menjadi musafir, untuk bermalam di tempat sang calon Gubernur. Dan pernah dikisahkan ada calon gubernur yang gagal menjadi gubernur dikarenakan tes-nya umar ini. Sang calon gubernur dinilai kurang bersih menjaga nilai-nilai keruhanian, terlalu banyak menghabiskan waktu untuk tidur (standar jam tidur gubernur ketika itu kira-kira tidak boleh lebih dari 4 jam setiap harinya. Luar biasa!)
Umar ra ini adalah figur luar biasa. Bahkan beliau pernah memecat Gubernur di Mesir hanya karena memiliki pagar rumah yang agak tinggi dan dinilai kurang wajar karena dianggap membuat batas dengan rakyatnya. Padahal prinsip Umar, pemimpin itu adalah pelayan.
2. Pernah Melakukan Perjalanan Jauh Bersama
Tes yang sangat penting. Dalam manajemen tim Alpha, tes ini lebih bersifat ketahanan fisik dan mental. Seperti diketahui, para anggota tim alpha ini rata-rata hanya memiliki jam tidur sebanyak 3-4 jam per harinya. Kami mengharapkan agar para manajer untuk setidaknya bisa mendekati ketahanan fisik dan mental pemimpin-pemimpin nya.
Salah satu tes kami yang sederhana adalah belanja komputer bareng di mangga dua... Berangkat dari jam 9 pagi (terkena macet) pulang bisa jam 10 malem (terkena macet lagi, makan dijalan). Sepanjang waktu itu lebih banyak dihabiskan waktunya dalam kondisi berdiri. Jika pada masa-masa tertentu sang calon bisa melepas penat dengan duduk atau rebahan, kita pasti akan bergegas bergerak agar dikondisikan selalu berdiri. Intinya agar terkuras fisik dan mentalnya..
Setelah jam 10 malam tiba di base camp, kita terus bombardir dengan diskusi-diskusi yang menguras otak... disini terlihat jelas, orang yang memiliki keseimbangan mental akan masih kuat untuk tersenyum, tertawa, bahkan berdiskusi! sementara tipe yang satunya akan memilih diam, mudah marah, tidak fokus, tidak konsentrasi dan lain-lain. Gampang deh memantapkan pilihan :)
3. Pernah Bertransaksi
Disinilah pemisah yang jelas antara yang amanah atau bukan. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, dengan uang semua bisa berubah. Kawan bisa menjadi lawan, bahkan lawan bisa menjadi kawan.. seolah fitnah yang hebat, bahkan tes yang satu ini tidak sebanding dengan amal ibadah seseorang. Orang dengan label ustadz atau pemuka agama sekalipun, dapat dengan mudah tergelincir di fitnah ini.
Jika di tim alpha, sang calon manajer akan dicoba untuk memegang keuangan salah satu cabang warnet, atau unit usaha lain nya. Atau jika tim alpha akan ekspansi usaha, dan bermitra dengan orang baru, pasti akan memulainya dengan transaksi yang "kecil" terlebih dahulu. Jika transaksi "kecil" gagal, ya wassalam... masih banyak orang lain yang amanah :)
Kesimpulannya, jangan kita mengaku kenal dahulu dengan seseorang sebelum melakukan 3 hal diatas! jadi, waspadalah waspadalah!
semoga berguna
wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar