Selasa, 04 September 2007

Yang Muda Yang Wirausaha, Gimana mulainya?

Dalam beberapa kesempatan seringkali saya ditanya tentang bagaimana cara memulai usaha. Atau diminta tips gimana caranya biar bisa menikmati financial freedom.. reaksi pertama saya, lho.. apa pantes saya ditanya beginian? saya masih jauh dari standar kelayakan orang berkategori sukses.. tapi ya apa mau dikata, karena maksa ya akhirnya saya cuma share pengalaman aja.

Masalah Luck
A
da yang berpendapat bahwa sukses atau tidak sukses adalah karena faktor luck atau keberuntungan. Saya sendiri tidak sepenuhnya setuju tapi juga tidak sepenuhnya menolak. Bagi saya Sukses itu adalah keberuntungan untuk orang-orang yang berikhtiar/berusaha. Sama seperti dahulu kita mengikuti ujian negara (umptn/sipenmaru/spmb), orang-orang yang lulus pada saat itu adalah orang-orang yang belajar dengan giat ditambah sedikit keberuntungan. Ingat, penekanannya adalah belajar dengan giat. Jadi intinya, kita boleh berharap faktor keberuntungan hanya ketika kita sudah berusaha/ikhtiar.


Apapun bisa kita jual!
P
ernah ada pertemuan para marketer-marketer handal di seluruh dunia. Kemudian salah satu yang terhebat menjadi pembicara ditengah-tengah mereka. Orang itu berkata, "saya akan memberikan pertanyaan yang jika ada salah satu diantara kalian bisa menjawab, maka saya akui bahwa anda lebih hebat dari saya". Hingga satu minggu lebih pertanyaan nya tidak bisa terjawab, bahkan mungkin sampai bertahun-tahun tidak akan ada yang sanggup menjawabnya. Pertanyaan yang simple, "Coba cari satu barang yang tidak bisa dijual!"......

C
erita diatas hanya ingin menggambarkan bahwa apapun bisa kita jual. Namun masih banyak pendekatan lain agar yang kita jual itu menghasilkan manfaat atau hasil yang lebih..


Awali dari Mimpi...
S
emua berawal dari mimpi. Pastikan bahwa kita memahami motivasi kita memilih jalan menjadi pengusaha. Apakah sekedar ikut-ikutan, atau memang pilihan hidup


Mulai dari yang kita suka dan kita tahu
Kata orang, jika ingin memenangkan pertarungan kita harus mengenali diri dan lawan. Soalnya namanya usaha, apalagi masih merintis, pasti banyakan duka-nya daripada suka-nya. Beda kalau kita memang suka. Misalkan hobi saya adalah ikan hias, maka dulu saya memulainya dari ikan hias. Enaknya bisnis yang disambi oleh hobi adalah ketika omzet atau penjualan sedang menurun (bahkan merugi) kita masih bisa bertahan dan hanya menganggap bahwa hal tersebut adalah bagian dari "perjuangan". Penekanannya adalah kita dengan mudah masih bisa bertahan...


Cermati Pasar!

Istiliah lain dari pengusaha adalah pedagang, atau penjual. Ingat, penjual bukan pembeli. Memang dalam prosesnya, kita pun membeli barang dari supplyer untuk kemudian dijual. Tapi kenapa kita disebut penjual?? sangat mudah! karena untuk menjual itu jauh lebih besar perannya dari sekedar membeli. saya permudah, jika kita jual sesuatu, pastikan ada yang beli! kalo bahasa ekonomi nya pastikan ada demand. Lebih baik lagi jika kita memilih bisnis yang tren-nya cenderung mengalamai penaikan, bukan penurunan. Lebih sempurna lagi jika kita bisa memastikan bahwa ada yang mau berlangganan dengan kita.


Bunuh Rasa Malu

Tentu saja rasa malu yang positif. Selalu ingat prinsip, bahwa kita hanya malu ketika melakukan perbuatan yang melanggar aturan agama. Yang malu itu harusnya para pejabat korup, bukan para penjual bakso keliling. Yang malu itu harusnya yang nilep BLBI, bukan pedagang asongan atau pemungut sampah. mindset seperti ini yang harus kita bentuk.

kembali ke peran kita sebagai penjual. Menjual adalah hal paling penting dalam berbisnis. Maka dari itu, hapus rasa malu kita untuk menjual produk kita sebanyak-banyaknya. Kalau perlu kita turun langsung sebagai tenaga penjualan. Misalnya, kita mau buka warnet, ya ga usah malu kita latihan jadi operator warnet. Kita bikin pabrik makanan ikan, ga usah malau nawarin produk ke toko-toko atau farm ikan yang ada. Kita bikin konveksi, ya ga usah malu nawarin baju-baju kita ke tetangga.

P
ada poin ini lah saya sering menemukan teman-teman saya yang "berguguran" karena memiliki mindset yang salah tentang rasa malu...


Racik Strategi yang Apik
B
aru deh kita bahas strategi. Misalnya strategi marketing. Inget kata pak Hermawan Kertajaya bahwa strategi marketing pada intinya cuma tiga, positioning, product differentiation, branding. Hehehe... cari-cari sendiri deh buat yang ga tau istilah diatas. Setelah itu bikin business plan, dan inget, untuk yang baru mulai usaha, jangan menggunakan modal yang berasal dari utang. Jual aja semua yang kita punya, nah mulai dari yang ada. Jangan lupa untuk coaching. Ga mesti bayar kok, bisa aja kita cari figur yang kita anggap lebih berpengalaman untuk tempat kita konsultasi. Kan lumayan bisa gratis hehehhe.. jangan lupa juga ikut komunitas-komunitas yang berhubungan dengan bisnis kita. Berguna banget tuh.


Just Action!
M
ulailah! nah di poin ini juga banyak sekali teman-teman saya yang berguguran. Banyak yang berani berencana tapi tidak cukup berani untuk memulai. Untuk mengobati penyakit ini gampang saja.. Coba aja kita buat mimpi-mimpi hidup kita 5 tahun, 10 tahun, bahkan hingga 30 tahun kedepan. Jabarkan lebih detail! dan kita akan semakin paham, semakin kita menunda, semakin lama pula mimpi-mimpi itu tiba. so, just start it!


Terakhir : Kontrol dan Maintain!
J
angan terlena. Biasanya ada istilah keberuntungan pemula. Omzet diawal bisa saja drastis. Tapi jangan lupa ciptakan sistem kontrol yang baik. Poin ini lah yang membedakan antara pengusaha yang langgeng, dengan pengusaha yang ikut-ikutan. Banyak juga yang berguguran disini. Jangan lupa juga untuk terus konsultasi dengan orang yang kita anggap tahu.



Mungkin demikian hal yang bisa saya share, semoga tulisan ini bermanfaat, dan bisa lahir pengusaha-pengusaha baru di Indonesia sehingga bisa membawa bangsa ini dari keterpurukan amiin



2 komentar:

Fram mengatakan...

Beuh, mantab dah bang ajan;)

kalo semua berwirausaha, siapa yg jd karyawan nya ya?

Koq gak dikasi tau tip n trik dapetin modal. Ditunggu loh next post nya:D

Adzan W. Jatmiko mengatakan...

heheeh jd malu pram..

nah klo kita smua jadi pengusaha, karyawan nya kita impor aja. klo bisa dari negara tetangga aja tu heheheh :p ya ga boy..

tips n trik dapetin modal ditunggu aja ya kaang..